Allah Maha Adil
Kamis, 29 Maret 2012
Add Comment
Wahai, manusia! Bersyukurlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Adil. Barangsiapa yang mengatakan Allah tidak adil, berarti dia tidak pernah mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Dengan mengucapkan basmallah, saya mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kehidupan yang begitu sempurna, karena Allah telah menciptakan manusia dengan bermacam kejadian. Kejadian-kejadian itu adalah sebagai berikut:
Diciptakan langit, bumi dan dihiasi keduanya begitu sempurna. Diciptakan siang dan malam, lalu diciptakan bulan dan bintang, kemudian dipadukan keduanya. Diciptakan manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan, lalu Allah menanamkan bibit di antara keduanya dan lahirlah keturunan di antara keduanya. Maka, di dalam keturunan itu, terjadi begitu banyaknya keanehan-keanehan yang sebagian manusia hingga tidak tahu mengapa Allah berbuat begitu.
Allah menciptakan semua itu hanyalah untuk bersyukur kepada-Nya, maka pandai-pandailah menafsirkannya. Jangan sampai kita salah menafsirkannya. Seperti dikisahkan dalam satu ayat, malaikat bertanya, “Mengapa Kamu ciptakan Adam dan Hawa dan ingin Kamu jadikan keturunannya, sedangkan mereka nanti hanya membuat kerusakan di dalam bumi-Mu. Tidak cukupkah dengan kami, sedangkan kami senantiasa bertasbih kepada-Mu?” Lalu, Allah menjawab, “Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang belum kamu ketahui.”
Maka, Allah menciptakan manusia ada yang dilahirkan begitu sempurna dan yang dilahirkan dengan serba kekuarangan. Mengapa Allah menciptakan semua itu? Ada yang kaya dan ada yang miskin? Ada yang pincang, ada yang buta dan masih banyak lainnya. Diciptakannya orang kaya hanya untuk membantu orang miskin. Diciptakannya orang miskin hanya untuk membantu orang kaya. Apabila semuanya kaya, berarti tidak perlu lagi bersedekah. Sedangkan sedekah itu hanya untuk menambah keimanan kita kepada-Nya. Karena sesungguhnya kekayaan itu bukan milik kita. Apabila tidak ada orang miskin dan tidak lagi yang bertani untuk apa semua kekayaan dan apa yang mau dibeli. Sedangkan tidak ada yang mau bertani. Akan tetapi, apabila kita tidak pandai bersyukur, tidak pandai menjaga pemberiannya, tunggu kehancuran akan datang mengampiri. Contohnya: Qarun, begitu banyak dia memiliki harta, karena tidak pandai menjaga dan tidak mau beryukur, maka yang didapatkannya adalah kehancuran.
Maka berhati-hatilah, jangan sampai terjadi seperti Qarun. Kita harus tahu bahwa harta itu adalah amanah dari Allah. Di dalam kekayaan, kita harus tahu, masih banyak hak-hak orang lain di antaranya adalah seperti hak orang miskin dan anak yatim. Dan Allah menciptakan orang sakit, lalu Allah menurunkan obatnya dan menciptakan dokternya. Supaya kita tahu, bagaimana cara menyembuhkannya. Karena penyembuhan itu semuanya datang dari Allah. Allah jadikan orang pincang, lalu Allah menciptakan tongkatnya. Allah menjadikan orang buta, lalu Allah menerangkan mata hatinya. Kalau memang kamu tidak percaya, datangi orang buta dan tanyakan kepadanya, apa warna kulitmu, pasti mereka menjawabnya. Himbauan dan harapan saya, supaya kita pandai-pandai menafsirkan semua itu. Karena Allah Maha Bijaksana dalam menciptakan sesuatu.
Kalau semuanya menjadi raja, lalu siapa yang menjadi rakyatnya?
Kalau semuanya tidak sakit, lalu untuk apa obat dan dokternya?
Kalau semuanya pandai, lalu siapa yang menjadi orang bodohnya?
Kalau semuanya menjadi guru, lalu siapa yang menjadi muridnya?
Kalau semuanya baik, lalu siapa yang akan menjadi jahatnya?
Kalau semuanya masuk surga, lalu untuk apa diciptakan neraka?
Allah telah menentukan sesuatu yang begitu sempurna. Di antara keduanya, telah ada pilihan masing-masing. Karena yang baik dan jujur, akan dikembalikan ke dalam surga, sedangkan yang jahat, berarti tempatnya di neraka. Sesungguhnya Allah menciptakan dua jalan yakni jalan menuju surga dan jalan menuju neraka. Maka, di antara keduanya, dipilih oleh kita masing-masing. Kalau tidak mau mengerjakan apa yang akan diperintahkan-Nya, berarti kita memilih jalan ke neraka. Dan apabila selalu taat kepada-Nya, maka di surga-lah tempat kita.
Ini adalah sebagai rasa syukur selaku saya orang yang lemah dan tidak sempurna, karena tidak ada kepandaian yang sempurna pada manusia, melainkan kepada-Nya yang Allah anugerahkan pada kita. Gunakanlah kepandaian, kekuasaan pada jalan yang benar.
Jika ada jarum yang patah, jangan disimpan di dalam laci. Jika ada kata-kata yang salah jangan disimpan di dalam hati.
Sungguh merugilah bagi orang-orang yang tidak bersyukur apa yang telah diberikan Allah. Berpikirlah apa yang sanggup kamu pikir. Janganlah berpikir yang tidak sanggup kamu pikir, maka tanyalah yang tidak sanggup pada orang yang sanggup.

0 Response to "Allah Maha Adil"
Posting Komentar