-->

Flash Fiction Menggunakan Diksi Ringan

Flash fiction (cerita mini) adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek. Walaupun tidak ada ukuran jelas tentang berapa ukuran maksimal sebuah flash fiction, umumnya karya ini lebih pendek dari 1000 atau 2000 kata. Rata-rata flash fiction memiliki antara 250 dan 1000 kata. Sebagai perbandingan, ukuran cerita pendek berkisar antara 2.000 dan 20.000 kata. Rata-rata panjangnya antara 3.000 dan 10.000 kata.

Keterbatasan jumlah kata flash fiction sendiri sering kali memaksa beberapa elemen kisah (protagonis, konflik, tantangan, dan resolusi) untuk muncul tanpa tersurat; cukup hanya disiratkan dalam cerita. Secara ekstrem, prinsip ini dicontohkan oleh Ernest Hemingway dalam cerita enam katanya, "Dijual: sepatu bayi, belum pernah dipakai."

Menurut @princess.alberta (username IG) yang dilansir oleh situs Badan Bahasa Kemendikbud 15/03)2017, fiksi mini adalah sebuah cerita sangat pendek yang berasal dari kata fiksi (cerita) dan mini (kecil atau pendek). Berbeda dengan cerpen lain, fiksi mini membebaskan pembaca untuk mengembangkan tema, alur cerita, akhir cerita dan simpulan cerita sesuai daya imajinasinya.

Fiksi mini ini memuat 140 karakter yang terdiri atas judul dengan uraian 4—10 kata. Fiksi mini biasanya bercerita tentang isu sosial, kritik, pengalaman, dan kisah tokoh yang dihiasi ide-ide lucu, nakal, sedih, dan heroik. Sebutan lain fiksi mini adalah cerita kartu pos, nouvelles (Prancis), cerita setelapak tangan (Jepang), fiksi kilat (flash fiction), fiksi dadakan, dan mikrofiksi (Amerika).

Sumber :


Di Antara Derainya Hujan
oleh Princess Meymey

Hembusan angin membawa kami dalam kesejukan, menikmati pemandangan nan indah di pantai membuat suasana hati menjadi damai. Tiba-tiba cuaca menjadi mendung, awan-awan mulai gelap, hujan pun mulai membasahi tubuh dan menghalangi penglihatan kami. Dia memberikan jaketnya dan membawaku pergi untuk berteduh. Siapa yang tidak bahagia diperhatikan seperti itu.

Akhirnya kami meninggalkan pantai tersebut, berteduh di suatu tempat. Dia pergi meninggalkanku, tapi langkah kakinya kuhentikan dengan pertanyaan, "Kamu mau ke mana?" tanyaku sambil memegang tangannya.

Dia tersenyum, tangannya melepaskan peganganku dan berkata, "Tunggu di sini! Jangan ke mana-mana sampai aku kembali."

Tubuhku mulai terasa dingin, perut pun mulai terasa lapar. Tiba-tiba dia datang membawakan teh hangat dan makanan, tapi dia hanya membeli satu botol teh hangat dan satu bungkus nasi. Dia memberikan minuman dan makanan itu, tapi aku tidak mau menerimanya.

Dia merasa kecewa dan berkata, "Kenapa kamu tidak mau mengambilnya? Aku tidak ingin sakit kamu semakin parah. Pun tidak ingin kehilanganmu, apalagi dokter pernah bilang ...."

Belum selesai bicara, aku menutup mulutnya dan mengatakan, "Baiklah, aku akan makan! Tapi kamu juga makan, ya! Kita makan bersama-sama dan kamu harus janji, tidak akan berkata hal yang tidak-tidak tentang kesehatanku," jelasku.

Dia mengangguk, kami mulai menyantap makanan dengan satu bungkus nasi dan satu gelas teh hangat berdua.

Suasana hujan mengiringi keromantisan kami dalam menikmati satu bungkus nasi. Setelah selesai makan, hujan mulai reda dan kami bergegas untuk pulang. Setibanya di rumah, dia memarkirkan motor di halaman rumahku, tapi dia tidak ikut masuk karena hari sudah semakin sore. Aku mencium tangannya dan dia pun membalas dengan mencium keningku. Merasa bahagia banget karena dia selalu membuatku tersenyum.

Lampung, 03 Juni 2015
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Flash Fiction Menggunakan Diksi Ringan"

Posting Komentar