-->

Luruskan Kembali Niatmu Berhijab, Ukhti!



Bicara soal hijab, apa sih fungsi hijab itu? Kenapa perempuan Islam diwajibkan untuk menutup aurat? Aurat itu sendiri apa sih?

Hijab atau jilbab berasal dari Al Qur’an yang dalam Bahasa Indonesia berarti pakaian yang menutup aurat. Sebagai umat Islam, tentunya kita meyakini bahwa semua yang terdapat dalam Al Qur’an adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dan tidak ada alasan untuk melanggarnya.

Akan tetapi, banyak yang masih mengabaikan perintah-perintah Allah dan mendekati larangannya. Di sini aku bukan ingin terkesan sok menjadi penceramah, padahal bukan seorang ustadzah. Yah, aku memang bukan ustadzah, hanya hamba Allah yang berusaha dan akan selalu taat.

Perempuan-perempuan yang aku sayangi, siapa lagi yang akan merubah diri menjadi lebih baik selain dirimu sendiri. Orang lain hanya perantara untuk mengarahkanmu pada jalan yang seharusnya ditapaki.

Jika tersesat di jalan ketika ingin berkunjung ke suatu tempat, pasti kita membutuhkan peta, bukan? Bukan hanya peta duniawi yang kita miliki agar tak tersesat, tetapi ada Al-Qur'an sebagai petunjuk untuk menuju akhirat. Tinggal pilih, mau jalan sesuai peta atau mengabaikannya.

Baiklah, coba kita bahas soal hijab dalam dunia kerja. Pasti pernah menemui perusahaan atau suatu kerjaan yang tidak memperbolehkan perempuan berjilbab, dengan alasan tuntutan pekerjaan. Maaf, bukankah berjilbab tujuannya untuk menutup aurat, ya? Dan menutup aurat adalah kewajiban.

Jadi ingat kisah Oki Setiana Dewi di masa lalu setelah beliau memutuskan untuk berhijrah. Semoga kita semua (perempuan muslimah) yang selalu istiqomah untuk taat pada-Nya. Yang belum berhijab, semoga segera diberi hidayah. Yang sudah berhijab, luruskanlah niatmu berhijab.

Untuk perempuan-perempuan muslimah, jangan khawatir, aku tidak akan mengusik hidup kalian atau memaksa untuk menutup aurat, masa laluku belum tentu lebih baik dari kalian sebelum memutuskan berhijrah. Tapi aku akan terus berdoa dan menasehati, menasehati bukan berarti sok paling suci atau tidak pernah melakukan kesalahan. Bukan. Aku ingin kita sama-sama berada di jalan yang Allah ridhoi.

Untuk yang masih lepas-pasang jilbab pun, aku tidak ingin ikut campur atas semua yang kalian lakukan, tetapi sahabat, teman dan keluarga yang baik adalah yang mau mengingatkan kita akan kebaikan (jalan yang Allah ridhoi).

Coba buka kembali Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 36. Di sana sudah ditegaskan tetang ketetapan Allah dan Rasul.


“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”

Aku dulu juga pernah merasa risih ketika ada yang menasehati, tapi itu dulu, ketika diri ini masih sibuk dengan urusan dunia. Setelah dipertemukan oleh mereka yang terus mengingatkanku akan kebaikan, agar terus belajar dan belajar ilmu agama dan mengamalkannya, hati ini mulai terketuk dan perlahan lebih mengutamakan urusan akhirat.

Aku adalah pendosa yang sedang bertaubat. Yah, jika orang-orang selama ini melihatku selalu yang baik-baik, itu karena Allah selalu menutupi aibku dan semoga selalu ditutupi.

“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.” [HR. Tirmidzi]

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:


“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” [Shahih Muslim]

Untuk perempuan-perempuan yang aku sayangi, dulu aku begitu cinta terhadap rambut yang seharusnya ditutup, tapi sekali lagi, itu dulu, Sayang. Jika ada yang bosan akan semua postinganku yang mengajak kebaikan, tidak masalah, karena setiap insan berhak memilih jalan hidupnya. Namun, ingatlah! Setiap perbuatan manusia, akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Sekali lagi, aku bukan ingin ikut campur atas pakaian yang kalian kenakan, tetapi ingat kembali firman Allah dalam surat Al a’raf ayat 26 :


“Hai, Anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.  Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.  Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat."

Allah Maha Pemaaf dan Pengampun, Sayang! Maka, sehina apa pun dirimu di mata manusia karena perbuatan di masa lalu, jika kamu ingin memperbaikinya, insya Allah, Allah akan mengangkat derajatmu. Dengan catatan, TAUBAT NASUHA! [IDM]

0 Response to "Luruskan Kembali Niatmu Berhijab, Ukhti!"

Posting Komentar