Pemred Republika Bongkar Rahasia Terbit Mayor
Semua penulis akan memilih jalan masing-masing dalam meraih peluang untuk menitipkan tulisannya. Mempercayakan kepada penerbit indie atau mayor, itu adalah sebuah pilihan. Akan tetapi, jika bisa dicoba keduanya, kenapa harus memilih? Karena semua ada keuntungan dari masing-masing pihak. Hanya berbeda di marketnya saja. Penerbit mayor lebih memilih mempromosikan buku-buku penulis melalui online dan offline. Sedangkan penerbit indie, sangat jarang memasukkan buku-buku penulis ke toko-toko buku. Mereka fokus untuk marketing digital. Tapi kembali lagi, semua pasti sudah memperhitungkan keuntungannya. Untung sedikit atau banyak, itu tergantung cara kita dalam menikmati rezeki yang Allah berikan. Bersyukur dan terus berusaha adalah cara terbaik dalam menyikapinya.
Rabu (12/08/2020), saya mengikuti workshop kepenulisan yang bertajuk "Belajar dari Bintang"; digagas oleh KBM. Bersyukur bisa belajar banyak dari yang sudah banyak pengalaman; mulai dari penulis yang bukunya sudah best seller, penulis buku yang sudah difilmkan (karyanya), produser, dan penerbit.
Semoga Allah membalas kebaikan hati para narasumber atau mentor yang memberikan pelatihan ini. Semalam adalah hari kesekian saya mengikuti pelatihan. Terus saja belajar dan belajar. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Tidak lupa untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari.
Kata Syahruddin El-Fikri (Pemred Penerbit Republika), alasan kenapa naskah ditolak oleh penerbit adalah
1. naskah tidak lengkap,
2. tidak layak jual, dan
3. tidak sesuai visi dan misi penerbit.
Asma Nadia menambahkan argumen bahwa cara paling mudah mengetahui visi dan misi penerbit adalah membaca buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit.
"Dalam satu kalimat, minimal ada 11 kata dan maksimal 14 kata," imbuh Syahruddin.
Dalam analisa saya, artinya kita membuat kalimat dalam satu paragraf itu, per kalimatnya tidak boleh lebih dari 14 kata. Apalagi kurang dari 11, dong? Harus menghilangkan kata-kata yang tidak perlu agar tidak membuat pembaca bosan.
Terima kasih ilmu-ilmunya para guru. Ditunggu ilmu-ilmu yang lainnya.
Untuk pembaca di situs Diary Meymey ini, jika ingin mengirimkan naskah ke Republika, bisa kirimkan ke email redaksi@bukurepublika.id dengan syarat,
1. naskah harus sudah lengkap, dan
2. naskah harus memenuhi kriteria penerbit.
Terima kasih juga yang sudah berkunjung di situs saya. Jangan lupa baca tulisan-tulisan saya yang lainnya. Semoga kesuksesan dan kesehatan selalu bersama kita, serta Allah selalu melindungi dari hal-hal yang (akan) merugikan. Aamiin.
0 Response to "Pemred Republika Bongkar Rahasia Terbit Mayor"
Posting Komentar