-->

Memohon Pertolongan-Mu di Sepertiga Malam


Di tengah kehidupan yang berderap cepat, tubuh seorang perempuan menjadi medan pertempuran yang tak terlihat. Seakan-akan ia adalah samudra yang menggelora, berontak minta rehat dari beban yang terus bertumpuk. Namun, tugas-tugas dan tanggung jawab tak kenal lelah, memaksanya tetap bergerak, bahkan ketika jiwa dan raga teriak minta istirahat.

Seperti pahlawan tak dikenal, ia melangkah maju dengan setiap langkah yang semakin berat. Ia mengepakkan sayap-sayapnya yang lelah, berharap menemukan waktu sejenak untuk memperbaiki luka-luka yang tak terlihat. Namun, pekerjaan tak mempedulikan lelah pada tubuhnya, melangkah ke depan tanpa ampun.

Dalam kesendirian, pada setiap waktu malam yang sunyi, perempuan itu berlutut dengan rasa haru dan doa yang pilu. Seperti gemercik air mata yang jatuh, hatinya menjerit meminta pertolongan. Di saat salat sepertiga malam, sujudnya adalah pintu untuk menemui Sang Pencipta, tempat di mana ia berharap rahmat akan tercurah.

Ia memohon kepada-Nya, dengan setiap kata yang terucap untuk diberi kesembuhan. Ia menitipkan setiap luka dan kelelahan tubuhnya dalam doa-doa penuh kerinduan. Karena hanya Allah yang dapat menggenggam tangannya erat, menghapuskan beban di pundaknya, dan memberikan kekuatan untuk terus melangkah.

Dalam kegelapan malam, ia merangkai kata-kata sebagai permohonan, harapan, dan penyerahan diri. Doa-doa itu adalah jalan satu-satunya yang tersisa baginya. Dalam setiap doa yang dipanjatkan, hatinya bergetar dengan keyakinan bahwa kesembuhan akan datang, bahwa kelegaan akan menghampirinya.

Meskipun tubuhnya rapuh dan jiwa-jiwanya terluka, perempuan itu tetap berdiri tegar. Ia menghadapi badai hidup dengan keberanian yang menggetarkan, sambil memohon pertolongan dari Sang Pencipta. Karena meski dunia memaksanya terus bekerja, hanya Allah yang dapat mengubahnya menjadi cahaya dan mengembalikan kesegaran dalam hidupnya.

Kehidupan memang kerap kali memaksanya agar melakukan beberapa hal di luar kendali. Tak mengapa, ia masih ada Allah yang Maha Segalanya. Penguat dan penyembuh segala lara yang ada.

Sepertiga Malam, 09/07/2023
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Memohon Pertolongan-Mu di Sepertiga Malam"

Posting Komentar