Lampung Menulis dan Tebarkan Virus Literasi
Minggu, 28 Agustus 2016
Add Comment
Dari judul saja, orang berpikir kalau mereka yang belajar belum bisa menulis bahkan tidak tahu mana 'a', 'b', dan seterusnya. Padahal bukan itu! Konsepnya memang sama, mengenalkan kata untuk membentuk suatu kalimat yang lugas dan logis agar mudah ditelaah masyarakat.
Di sini kita sedang membahas bagaimana menulis yang baik. Menulis apa? Menulis puisi, cerpen, novel dan sejenisnya. Dan yang harus diketahui, Penulis yang baik adalah seseorang yang bisa menerima kritikan dan saran dari orang lain. Benar apa benar? Karena apa? Karena bagaimana kita bisa tahu, bahwa terdapat kesalahan dalam tulisan kita kalau tidak ada yang memberikan masukan. Entah itu tulisan kurang menarik, EyD/EBI yang tidak sesuai, atau jalan cerita terlalu berbelit-belit. Iya kan? Iya dong. Menulis bukan hanya sekadar menulis, tapi ada konsep tersendiri untuk membentuk suatu tulisan yang lebih baik.
Seorang penulis juga perlu membaca, jangan hanya menulis tapi wawasan tidak ada. Lah, bagaimana kamu bisa menciptakan suatu karya jika kamu tidak memahami konsep yang akan diterapkan. Setuju?
Saya pun sebagai penulis yang masih terbilang standar lah ya, masih butuh bimbingan dari orang lain. Maka dari itu, saya sering belajar dari mereka yang ingin berbagi ilmu. Mengikuti pelatihan menulis/seminar, sharing dengan anggota komunitas penulis, belajar dari buku, internet atau yang bisa membangkitkan keinginan untuk tetap menulis. Tanpa penulis, buku tidak akan pernah tercipta. Jadi jika penulis tidak ada, bagaimana anak-anak yang sekolah? Dapat dari mana mereka ilmu? Guru? Apakah guru saja cukup jika beliau pun tidak tahu apa yang akan diajarkan karena tidak ada panduan (buku).
Bagi penulis pemula, saya sarankan jangan dulu terpaku pada aturan-aturan yang ada, tulislah apa yang akan Anda tulis. Dan untuk tahu apakah tulisan kalian bagus atau tidak, mintalah kritik dan saran dari orang lain. Sebab, suatu karya akan menjadi lebih baik jika terdapat kritikan, tentunya kritikan yang membangun. Seorang penulis pun biasanya memiliki imajinasi yang tinggi agar bisa menggambarkan keadaan dan menuangkan ke dalam bentuk tulisan.
"Sebab menulis adalah berjuang." @asmanadia
"Menggali potensi melalui tekad yang kuat adalah tujuan untuk mencapai kesuksesan." @irmadewimeilinda
Pertemuan pertama pada Kelas Menulis di Panti Nurul Islam hari ini cukup baik, antusias mereka untuk menggali ilmu dalam menulis sungguh luar biasa. Jika terus diasah, saya yakin--mereka akan menjadi penulis-penulis best seller bahkan mega best seller. Terus liarkan imajinasimu! Semangat, adik-adikku.
Mulai dari sekarang, mari gerakkan hati untuk membaca dan menulis. Orang yang bermanfaat adalah dia yang mau berbagi ilmu pengetahuan. Meskipun dia sudah tiada, tapi namanya akan selalu dikenang. Setuju? [IDM]
0 Response to "Lampung Menulis dan Tebarkan Virus Literasi"
Posting Komentar