-->

Menulis Tak Melulu Soal Uang Ataupun Ketenaran



Lama sudah tidak isi konten di web ini. Maafkan author dengan segala kesibukannya. Cie ... yang sibuk, sampai nggak sempat update postingan. Mau jadi sok artis dulu, hahaha. 🙋🙋 Saya mau cerita sedikit tentang perjalanan menjadi seperti sekarang. Tidak pernah terpikirkan untuk bisa sampai sejauh ini. Meskipun masih jauh di bawah orang-orang di luar sana yang sudah sukses dalam cita-citanya. Mungkin ini artikel pernah kalian baca di timeline atau kronologi facebook saya beberapa hari yang lalu. Iya, benar sekali. Ini kisah yang sempat saya bagikan. Saya berharap kalian bisa termotivasi atas pengalaman sederhana ini.


Untuk penulis yang baru menjajaki dunia kepenulisan, niatkan tujuanmu menulis jangan karena uang. Sebab, menulis tidak melulu soal uang. Karena uang akan datang sesuai kerja keras yang kita lakukan selama ini. Pun jangan kejar ketenaran, karena itu semua akan sirna dalam sekejap jika tidak hati-hati dalam menjaga ketenaran yang di miliki. Orang lain pun akan banyak yang memanfaatkan, baik dengan tujuan menjatuhkan maupun yang lainnya.


Dulu saya yang dari kecil memang hobi nulis, itu loh yang masih pakai buku diary 😂 Saya ada buku khusus untuk nulis tulisan saya, dan satunya berupa curhatan apa yang terjadi pada hari itu. Zaman baheula banget yak! Sekarang agaknya buku diary pindah di facebook. 😂🙊🙈 Tapi yang mau saya bahas bukan soal curhatan di buku diary yang move on ke facebook sih. Ini tentang manfaat atau keuntungan yang saya dapat dari hasil menulis, nulis apa ngetik ya? 😁😅😆

Emm, saya dari awal ingin jadi penulis (kata mereka saya penulis) 😌 Saya memang niatnya untuk mengungkapkan apa yang (mungkin) tidak bisa diungkapkan lewat lisan. Dan untuk menginspirasi pembaca melalui tulisan-tulisan yang saya buat. Meski belum bisa seperti penulis-penulis terkenal lainnya, seperti penulis favorit saya yakni Bunda Asma Nadia dan Kang Abik. Setidaknya saya sudah merasakan hasil dari menulis. Mendapatkan uang melalui tulisan. Menginspirasi pembaca (ada beberapa yang bilang bukan saya mengada-ngada).

Dan untuk sebuah ketenaran, saya tidak pernah menduga, bahwa tanggal 11 Februari 2018 lalu akan kedatangan reporter Tribun Lampung. Mereka penasaran bagaimana proses saya bisa menghasilkan dua buah karya. Kedua buku tersebut saya bilang karya gagal, namun yang dianggap karya gagal justru menjadi benang merah atas keberhasilan yang saya peroleh saat ini.

Kedua orang tua, keluarga, teman, dan semua orang yang mengenal saya merasa bangga dan ucapan selamat datang silih berganti. Bahkan ada yang kagum. Tapi semua itu tidak ada niat dari saya untuk harus sombong apalagi merasa paling terbaik dari penulis-penulis lainnya. Keep humble. Karena ketenaran dan kekayaan adalah titipan dari Allah yang harus saya jaga dengan baik.

Well, jangan kejar uang atau ketenaran saat kamu berkarya, niatkan lillahi ta'ala. Uang pun nanti akan datang dengan sendirinya. Mau berapapun penghasilan yang di dapat, tetaplah bersyukur. InsyaAllah terasa cukup. 😊

0 Response to "Menulis Tak Melulu Soal Uang Ataupun Ketenaran"

Posting Komentar