-->

Lika-Liku Perjuangan "MOTOR PERAHU PUSTAKA"

Pantai Batu Alif, Desa Kelawi, Bakauheni, Kab. Lamsel


Motor Perahu Pustaka didirikan pada tanggal 11 November 2016 oleh Ardy Yanto. Sebelum menggagas 'Motor Perahu Pustaka' ini, Ardy mengaku bahwa awalnya beliau hanya ikut-ikutan dengan Perahu Pustaka ke Pulau Harumau Balak. Dari sanalah, beliau tergugah hatinya untuk turut menjadi bagian dari relawan literasi. Beliau meminta izin kepada Radmiadi untuk berkeliling membawa buku ke kampung-kampung di pedalaman. Nasib baik berpihak padanya dengan diizinkan dan dibekali dua puluh buku meskipun bukunya basah karena tekena air laut, yang terpenting masih bisa digunakan.

Sekilas Perjalanan Singkat Motor Perahu Pustaka

"Sebelum berkeling, saya menjemur buku tersebut dan mencoba memberanikan diri untuk berkenalan kepada anak-anak. Ketika berkeliling, bukan mendekat, akan tetapi mereka berlarian (mencari tempat persembunyian) karena mengira bahwa saya adalah seorang penculik," ucap Ardy ketika diwawancarai (31/07/2019) melalui pesan whatsapp.

Namun, ada harapan yang muncul ketika seorang ibu menghampiri. Ardy memberitahu kepada ibu tersebut tentang tujuannya datang ke sana. Akhirnya, anak-anak yang tadinya bersembunyi di balik pepohonan, mulai mendekat dan mengambil buku-buku bacaan yang beliau bawa. Meski masih dalam keadaan takut, anak-anak begitu antusias untuk melahap buku-buku tersebut sampai habis.

Seiring berjalannya waktu, Ardy mengaku--setelah kenal dekat dengan anak-anak, mereka jadi senang jika dikunjungi oleh beliau. Bahkan selalu menagih janji untuk lebih sering mengunjungi mereka. Sebelum bisa dikenal oleh masyarakat, Ardy berjalan kaki dengan membawa motor sejauh 8 km, menelusuri kebun karet dan kebun kelapa sawit sampai akhirnya beliau mendapatkan motor inventaris untuk digunakan dalam kegiatan Motor Perahu Pustaka. Singkat cerita, sampai saat ini, beliau terus bergerak dan tanpa mengeluh sedikit pun. Hingga pada akhirnya, beliau tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia yaitu Presiden RI -Joko Widodo- dalam acara peresmian gedung Perpustakaan Nasional di Jakarta.

Salah satu liputan tentang peresmian gedung PNRI.

"Waktu itu saya selesai berkegiatan di pulau Sebesi dan ganti hari bekeliling ke pesisir pantai seperti Pantai Minang Rua, Pantai Belebuk dan Pantai Pasir Putih-Tanjung Tua. Dan setelah berkeliling di daerah Sumber Muli Belebu - Toto Harjo, ternyata ada panggilan tak terjawab dari kawan saya yang juga penggerak literasi dari Rangkas Bitung yaitu Kuda Pustaka Rangkas Bitung -H. Asep Aldo Putra Lebak- yang menelepon melalui whatsapp untuk memberitahu bahwa saya diminta Pak Nirwan Ahmad Arsuka (Founder Pustaka Bergerak) ke Jakarta untuk meresmikan gedung Perpustakaan Nasional." Ardy menjelaskan dengan detail bagaimana perjuangannya bisa sampai bertemu dengan Joko Widodo.

Tidak hanya itu, bukan kacang yang lupa dengan kulitnya, Ardy memberitahu Radmiadi Sar atas undangan tersebut sebelum berangkat ke Jakarta. Rencana Allah memang sungguh indah. Beliau juga mengaku bahwa tidak pernah menyangka akan ditakdirkan seperti ini. Allah membalas apa yang telah diperbuat. Perjalanan menuju gedung PNRI juga luar biasa, tidak menggunakan kendaraan pribadi yaitu motor, apalagi mobil, bersama dengan founder Pustaka Bergerak, mereka menyewa mobil grab untuk bisa sampai ke gedung yang megah tersebut.

Gedung PNRI diresmikan oleh presiden RI ke-7 pada tanggal 14 September 2017 yaitu Joko Widodo. Suatu kebahagiaan yang luar biasa, pada saat itu juga, Ardy mendapatkan satu buah motor untuk digunakan dalam kegiatan Motor Perahu Pustaka.

"Alhamdulillah, sampai saat ini, banyak kawan-kawan media, baik televisi maupun online yang ikut serta dalam memublikasikan kegiatan saya," tutupnya.

Wow! Luar biasa, kan?

Tak pernah mengira, hobi saya bisa sampai bertemu orang-orang luar biasa yang juga penggiat literasi. Salah satunya adalah Pak Ardy Yanto (Motor Perahu Pustaka) ini. Terima kasih untuk sharing-nya, Pak. Semoga next time bisa berkolaborasi untuk mengisi kegiatan literasi antara KPKers Lampung dengan Motor Perahu Pustaka.

Seperti halnya yang sudah dibicarakan kemarin (30/07/2019), bahwa KPKers Lampung pada umumnya, bukan cuma berdiskusi haha hihi, say hello duduk di kursi saja. Tapi ada sesuatu yang kami hasilkan seperti buku KPKers Lampung yang berjudul Jejak Hidup (antologi cerpen), pelatihan menulis, musikalisasi puisi, kegiatan sosial, dan lainnya.

Untuk donasi buku, bisa kirim ke alamat Jl. Trans Sumatera Km 04 Dusun Kayu Tabu RT 001/RW 004, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, 35592 a.n Ardy Yanto.

Sekilas Tentang Pustaka Bergerak

Pustaka Bergerak Indonesia adalah jaringan masyarakat madani yang secara sukarela bekerjasama untuk membangun kekuatan dan kemandirian masyarakat lokal dalam menyebarkan bacaan bermutu dan membangun budaya ilmiah, khususnya di wilayah yang sarana perhubungannya masih kurang berkembang. Jaringan yang disebut Simpul Pustaka ini bekerja dengan konsep bahwa perpustakaan harus datang menemui pembaca, khususnya kalangan anak-anak, dan bukan menunggu didatangi. Pustaka pertama-tama adalah kata kerja, baru kemudian menjadi kata benda.

Mitra lokal sekaligus pengelola pustaka datang dari aneka latar belakang: tukang rawat kuda, tukang tambal ban, mantan wartawan yang meninggalkan pekerjaan tetapnya demi mengembangkan jaringan, seniman yang memilih kembali ke kampung untuk mengembangkan tanah kelahirannya, mahasiswa putus sekolah yang bertekad melanjutkan pendidikan formalnya, dan lainnya.

Pustaka Bergerak Indonesia menaungi dan memperkuat Simpul Pustaka di seluruh Indonesia. Melalui platform Pustaka Bergerak Indonesia, seluruh pegiat literasi maupun masyarakat umum dapat saling terhubung dan berkolaborasi. Mulai dari berbagi buku, berbagi pengalaman, berbagi ilmu dan berbagi inspirasi seputar kegiatan literasi. Pustaka Bergerak Indonesia diinisiasi oleh Nirwan Ahmad Arsuka, lulusan Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. Sehari-hari aktif dalam kegiatan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Sumber: Pustaka Bergerak

Terus berproses, bermanfaat dan menginspirasi.
Jangan lupa bersyukur agar hidup selalu bahagia.
Salam literasi untuk semua penggiat literasi.

Nama Pena : PRINCESS MEYMEY

0 Response to "Lika-Liku Perjuangan "MOTOR PERAHU PUSTAKA""

Posting Komentar