-->

Peranan Pendongeng Membangun Budaya Gemar Membaca di Keluarga


Pada hari Jum'at (04/12/2020) pukul 09.00 s.d 12.00 WIB, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kembali menggelar webinar dengan tema "Membangun Budaya Gemar Membaca di Keluarga". Di mana webinar ini dipandu (moderator) oleh Alfa Husna (Koordinator Analisis Perkembangan Semua Jenis Perpustakaan) yang mana menghadirkan Deni Kurniadi (Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan) selaku opening speech dan narasumber-narasumber yang luar biasa yaitu Roslina Verauli (Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga), Awam Prakoso (Pendongeng dan Pemerhati Anak), Welmin Sunyi Ariningsih (Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya), dan Hikmah Nurida (Pustakawan PNRI).

Pada kesempatan tersebut, Awam Prakoso membahas tentang bagaimana Peranan Pendongeng Membangun Budaya Gemar Membaca di Keluarga? Menurutnya, dengan menjadikan buku sebagai sahabat terbaik dan teman perjalanan, akan menumbuhkan minat baca masyarakat.

"Strategi budaya gemar membaca di keluarga bisa menjadikan buku sebagai teman istirahat dan penting untuk kita ketahui bahwa kamar berantakan karena buku itu baik," ucap Kak Awam pada materi yang diberikan hari ini.

Model pembelajaran literasi meliputi:
1. Literasi Baca-Tulis
Menumbuhkan minat membaca pada anak jauh lebih penting daripada anak dapat cepat membaca dan menulis. Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

2. Literasi Sains
Keterampilan memahami fenomena alam dan sosial untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar hidup lebih sehat, nyaman, aman, dan seimbang. Fokus pada penjelasan 5W+1H.

3. Literasi Numerasi
Keterampilan memahami angka, simbol, grafik, tanda, dan apa saja yang dapat menjadi sumber informasi untuk menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan.

4. Literasi Finansial
Keterampilan mengenai konsep, resiko, dan pemanfaatan aspek finansial.

5. Literasi Digital
Keterampilan memanfaatkan media digital yang bertanggung jawab untuk berkomunjkasi dan memperoleh informasi.

6. Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
Keterampilan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara serta sjkal terhadap kebudayaan sebagai identitas bangsa.

Nah, untuk mengembangkan kecakapan literasi dengan bercerita, Kak Awam punya tips sebagai berikut.
  1. Bercerita Tanpa Peraga
  2. Mendayaman tubuh untuk bercerita.
  3. Bercerita dengan Peraga
  4. Mainan anak, benda di sekitar, alat peraga tokoh, tayangan, bahan bacaan
Memilih buku bacaan untuk jenjang prabaca dan pembaca dini itu ibarat makanan, jangan sekadar menyenangkan tapi juga harus menyehatkan. Maka pilihlah sesuaikan genre buku, seperti
  1. Fabel Klasik seperti Kancil yang Cerdik, Dua Ayam dan Elang.
  2. Fabel Modern seperti Beruang Gosok Gigi, Pipit Menanam.
  3. Fiksi Realistik seperti Lencana Alia, Masker Afia, dll.
  4. Buku Non-Fiksi seperti tentang warna, bentuk, benda, dll.
Sesuaikan juga materi bukunya untuk
  1. Cerita humor yang disampaikan melalui tokoh lucu
  2. Tokoh dengan kegiatan keseharian seperti mandi, dll.
  3. Permasalahan khas anak, seperti berbagi makanan atau bergantian menggunakan permainan
  4. Topik yang melibatkan objek di sekitar anak, misalnya binatang piaraan, makanan favorite, dll.
Ingat! Budaya literasi dimulai dari lingkungan rumah dan sekolah, maka perlu adanya semangat yang dibakar dari rumah. [Awam Prakoso]

Narasumber :
Awam Prakoso (Penulis Buku 25 Cerita Kampung Dongeng; Peraih Penghargaan Tokoh Muda Pemerhati Anak, 2010; Peraih Rekor MURI Dunia-Indonesia, 2013; Mendongeng Terlama 8 Jam Non-Stop, 2013; Peraih Penghargaan KPAI Award, 2016; Tokoh perlindungan Anak Inovatif, 2016; Peraih Penghargaan 19 Tokoh Motivator MPR RI, 2018; Peraih Penghargaan Gemar Ikan - Menteri Kelautan RI, 2019; Pembuat Konten Youtube Serial Petualangan Ayam Jingo)

0 Response to "Peranan Pendongeng Membangun Budaya Gemar Membaca di Keluarga"

Posting Komentar