-->

Menelusuri Destinasi Wisata di Kaki Gunung Rajabasa (Air Terjun Way Kalam)


Provinsi Lampung memiliki destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Air Terjun Way Kalam. Pesona alam air terjun yang tersembunyi di tengah-tengah hutan ini terletak di kaki gunung rajabasa, tepatnya di Desa Way Kalam Kec. Penengahan Kab. Lampung Selatan Prov. Lampung, Indonesia.

Provinsi Lampung, khususnya Lampung Selatan memiliki wisata dan budaya yang sangat banyak. Masyarakatnya pun masih menjaga dan melestarikannya, termasuk penduduk di desa Way Kalam. Seperti halnya tukkus (penutup kepala) yang dulu pernah dipakai oleh pahlawan Raden Intan II dan masyarakat zaman dulu. Namun, tidak diketahui secara pasti sejak tahun berapa dan siapa yang pertama kali membuat tukkus tersebut. Yang pasti, tukkus sudah ada pada zaman sebelum Indonesia merdeka.

Tukkus yang dibuat dari kain ini, tadinya hanya dililitkan di kepala saja. Namun, seiring perkembangan zaman, bentuknya sudah dimodifikasi. Seperti halnya yang dilakukan oleh pengrajin tukkus bernama Khaja Muda. Harapannya, semoga masyarakat semakin tertarik untuk mengenal lebih dekat peninggalan budaya-budaya nenek moyang dulu kala. Khususnya masyarakat di provinsi Lampung.

Untuk bisa menikmati pesona alam di sini, pengunjung wajib membayar tiket masuk berikut parkir (jika berkunjung dengan kendaraan). Untuk tiket masuk, tarifnya sebesar Rp 5.000/orang, parkir roda empat sebesar Rp 15.000, dan roda dua sebesar Rp 2.000.

Enaknya berkunjung di sini, kita akan ditemani oleh tourist guide agar tidak tersesat ataupun butuh informasi, dan keamaan diri. Pesona alam air terjunnya semakin memesona karena terdapat bebatuan dan pepohonan yang rimbun—membuat adem.

Air terjun di desa Way Kalam ini ada dua, yaitu air terjun yang ketinggiannya mencapai sekitar 40 meter dan curug (air terjun) anakan—tingginya sekitar 7 meter. Spot foto di sini sangat instagramable banget. Meskipun kita harus menyusuro jalan yang cukup terjal dan cukup menguras tenaga. Namun, nyanyian tonggeret dan riuh air terjunnya, membuat perjalanan menjadi menyenangkan. Oh iya, jangan lupa bawa bekal air minum dan makan, ya!

Desa Way Kalam selain masyarakatnya mendapatkan keuntungan dari hasil wisata, UMKM-nya juga sangat maju seperti Madu Lahang, Gula Aren, Gula Semut, Wedang Jahe Gula Aren, dan lainnya. Sungguh memerdekakan masyarakat karena menurut informasi dari Reno (pokdarwis) yang saya temui, hasil dari tiket masuk dan parkir dibagi menjadi dua yaitu untuk pokdarwis yang menjaga dan juga kas desa.

Pembukaan video di bawah ini diiringi oleh suara seseorang sedang mengungkapkan isi hatinya lewat sajak atau puisi. Masyarakat Lampung menyebutnya ngias. Ngias adalah sastra lisan Lampung yang diungkapkan dengan bahasa kias tentang sesuatu hal yang dirasakan, dilihat, dan didengar. Ngias ini setara dengan nembang dalam adat Jawa.


Keterangan

Produser, Director & Author :
Irma Dewi Meilinda

Cameramen :
Apri Santoso

Editor :
IDM Publishing

Talent :
Irma Dewi Meilinda (Writerpreneur, Script Writer, Blogger, Content Writer, Novelis)
Khaja Muda (Pengrajin Tukkus)
Ahmad Reno sofyan (Pokdarwis Air Terjun Way Kalam)
Haris (Pelaku UMKM Gula Semut dan Wedang Jahe Gula Aren)

Backsound :
Opening ngias (sastra lisan Lampung) – Rohili (Budayawan Lampung)
Suara Pesona Alam di Sekitar Air Terjun Way Kalam

Thanks to :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
My Familys
Pokdarwis Air Terjun Way Kalam
All Talent and Team
KPKers Lampung (Community)
Sahabat Quran Pustaka (Community)
IDM Publishing (Publisher)
... etc

Sosmed :

Situs :

0 Response to "Menelusuri Destinasi Wisata di Kaki Gunung Rajabasa (Air Terjun Way Kalam)"

Posting Komentar