-->

Resensi Buku Ali dan Aisyah (Hari ke-2)


Seperti yang sudah saya bahas pada resensi di hari pertama, novel romansa ini menyuguhkan perjalanan kisah seseorang dalm mencari cinta sejatinya.


Alurnya dikemas begitu terstruktur, sehingga pembaca mudah memahami isi ceritanya. Seperti kisah romansa lainnya; mengalami gejolak cinta yang cukup pelik, begitulah yang digambarkan dalam novel Ali dan Aisyah ini. Konflik batin yang cukup menguras emosi, tenaga, dan air mata—takkan pernah lepas dalam perjalanan kisah percintaan seseorang. Namun, terdapat pengulangan kalimat pada dialog di narasinya yang menyebabkan novel ini terlihat (kurang) siap pada proses produksinya. Tatanan kepenulisan dan kosakata pun masih banyak yang harus diperbaiki. Bahkan, ada kalimat tanya yang kurang tepat dalam penyusunannya, serta kesalahan lainnya dalam kaidah kepenulisan sesuai EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).

Terlepas dari editing yang masih perlu revisi, kisah romansa pada buku ini membawa kita pada hubungan yang Islami dan bukan hanya percintaan ala Romeo dan Julet karena diselipkan komedi yang tanpa sadar tertuang di dalam goresan kisah Ali dan Aisyah ini. Buku ini rekomen banget untuk dibaca oleh seseorang yang hendak atau ingin menikah sebagai pembelajaran dalam kisah percintaan agar selalu menjadi hamba Allah yang mencintai manusia tanpa menduakan-Nya. Sebab, cinta yang besar seharusnya kita berikan kepada Sang Pencipta yang menciptakan hati untuk mencintai sesama makhluk hidup ciptaan Allah.

Regard
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Buku Ali dan Aisyah (Hari ke-2)"

Posting Komentar