-->

Resensi Film Sanam Teri Kasam


Sanam Teri Kasam adalah film drama romantis bollywood yang dibintangi oleh pendatang baru Harshvardhan Rane dan aktris asal Pakistan Mawra Hocane. Film ini disutradara oleh Radhika Rao dan Vinay Sapru, serta diproduseri oleh Deepak Mukut. Sanam Teri Kasam merupakan adaptasi modern dari novel Love Story karya Eric Segal yang dirilis pada tanggal 5 Februari 2016 di bawah produksi Eros Now dengan durasi 154 menit.

Review/Sinopsis (Ulasan)

Film Sanam Teri Kasam menceritakan kisah romansa yang cukup menguras air mata. Sudah lama filmnya, walau diputar ulang, tetap saja nangis tiap kali nonton. Inder memang suami idaman, terlepas bagaimana kebiasaan buruknya, dia adalah laki-laki bertanggung jawab dan mau memperbaiki diri demi Saru (istri yang sangat dicintai).

Film ini menggunakan alur mundur dan sorot balik (flashback). Di mana adegannya dimulai dari Inder sedang mengunjungi makam Saru untuk bernostalgia tentang kisahnya bersama sang istri ketika masih hidup. Kemudian, masuk ke adegan Saru yang dijodohkan oleh orang tuanya. Namun, banyak laki-laki yang menolak dengan alasan tidak ingin menikah kepada Saru karena perempuan ini dianggap terlalu kolot.

Saraswati Parthasarthy atau lebih akra disapa Saru ini diperankan oleh Mawra Hocane. Dia merupakan pustakawan muda yang kerap ditolak banyak pelamar karena dirinya dianggap tidak menarik seperti yang sudah dijelaskan di awal. Namun hal baik datang ketika tunangan saudara perempuannya (Kaveri) memberinya ultimatum untuk dapat menikah dalam kurun waktu satu bulan. Sedangkan ayahnya, Jayram Parthasarathy (Manish Choudhary) tidak merestui pernikahan Saru. Saru pun kembali menjadi gadis kikuk yang putus asa dengan kehidupan percintaan, terutama untuk mencari suami.

Tekanan keluarganya membuat dirinya merasa menjadi sosok yang tidak kompeten dan tidak beruntung. Sedangkan, banyak laki-laki yang dikenalkan kepada Saru, tetapi sayangnya tidak ada yang menarik perhatian Saru.

Seiring berjalannya cerita, tinggal seorang pria bernama Inder (Harshvardhan Rane) seorang mantan narapidana dan dirinya terlibat dengan Saru tanpa sengaja.

Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam lift. Keduanya sempat terjebak di dalam lift selama beberapa waktu dan di adlam lift tersebut terjadi perkenalan yang cukup baik antar keduanya.

Keduanya pun otomatis menjadi semakin dekat namun sayangnya hubungan mereka tidak direstui oleh Jayram, sang ayah. Suatu saat, keluarganya pergi ke luar kota dan secara diam-diam mereka bertemu.

Karena merasa tertekan akibat keluarga dan sang adik yang sudah memiliki calon suami lebih dulu, Saru pun tidak peduli dengan sosok Inder yang sudah memiliki nama buruk di tengah masyarakat.


Suatu hari Saru pingsan dan Inder membawanya ke rumah sakit terdekat. Ternyata Saru mengidap penyakit meningoma. Penyakit tersebut membuat Saru tidak bisa hidup terlalu lama.

Saru pun meminta Inder untuk menikahinya. Mereka pun menikah di saat Inder tahu bahwa Saru tidak akan hidup lama. Namun sesaat setelah menikah, takdir berkata lain, Saru meninggal.

Ia meninggal di pelukan Inder. Seiring berjalannya waktu, Inder masih belum bisa mengikhlaskan Saru.

Overall, film ini mengajarkan kepada kita tentang berdamai dengan masa lalu, mencintai tanpa syarat, dan memaafkan satu sama lain. Namun, film ini tidak cocok untuk ditonton oleh anak-anak di bawah umur karena ada adegan dewasa dan filmnya pun harus berada dalam pengawasan orang tua agar tidak menangkap pesan negatif pada film Sanam Teri Kasam. Semoga bijak dalam menyikapinya.

"Sepertinya telah kutemukan pilihan terbaik dalam hidupku. Biasanya aku meninggalkan gadis manapun yang menangis, tetapi saat melihatmu menangis; aku jadi ingin menciummu. Jadi, bolehkah aku (melakukannya)?" (Inder Parihar)

"Mereka yang tidak tinggal bersama karena saling melupakan. Yang terikat hubungan bisa tinggal bersama karena saling memaafkan." (Saraswati Parthasarthy/Saru)

Lampung, 14 Juni 2022
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Sanam Teri Kasam"

Posting Komentar