-->

Resensi Film Bollywood Dejavu (2022)


Sudah lama tidak menonton film, sekalinya menonton, keluar dari zona nyaman. Dari sekian banyaknya film bollywood yang aku tonton, baru kali ini menemukan plot twist yang benar-benar sempurna. Penonton benar-benar terkecoh dengan alur cerita yang dibuat oleh penulis. Biasanya aku selalu tertarik menonton film atau baca buku yang genrenya roman, sesekali komedi. Namun, kali ini yang genre misteri kriminal, padahal aku tidak terlalu suka dengan genre ini, tetapi entah mengapa ketika membaca judul dan sinopsisnya—aku jadi tertarik ingin menonton (sampai habis). Film ini seharusnya kutonton tahun lalu, karena rilisnya tahun 2022. Cuma karena pekerjaan yang banyak dan sesuatu hal, jadinya aku menunda menonton.

Alur dalam kisah filmnya, melibatkan aparat kepolisian yang gila akan jabatan. Hingga dia rela menutupi kasus untuk kepentingan pribadinya, apalagi kasus tersebut melibatkan dirinya. Kalau sudah seperti ini, kepada siapa rakyat harus meminta keadilan? Realitanya memang banyak kebenaran yang dibungkam seperti kasus yang tak selesai, suap-menyuap, dan lainnya, bahkan media (jurnalis) dibungkam—tidak dibiarkan menulis tentang fakta yang terjadi.

Dunia ini menjadi semakin tidak aman. Benar apa kata seorang penulis dan sastrawan bernama "Seno Gumira Ajidarma" dalam bukunya berjudul, "Ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara."

Jurnalisme itu terikat oleh beberapa kendala—mulai dari bisnis sampai politik untuk menghadirkan dirinya, tetapi kendala sastra hanyalah kejujurannya sendiri. Buku sastra bisa diberedel (tutup/cabut), tetapi kebenaran dan kesustraan akan selalu menyatu bersama udara, tak tergugat dan tak tertahankan.

Aku selalu suka dengan alur cerita yang dibuat dalam film-film bollywood karena memang menceritakan kisah nyata dan mengemas dengan ciamik, sehingga penonton menjadi penasaran dengan akhir dari cerita tersebut. Plot twist yang cukup kompleks, membuat penonton terus menduga-duga alur ceritanya akan bagaimana, sampai penonton pun menjadi salah menduga.

Ini salah satu film yang aku rekomendasikan untuk ditonton karena memang relate banget dengan kehidupan, apalagi ceritanya diambil dari kisah nyata. Pun untuk penulis yang ingin membuat alur cerita yang susah ditebak, coba deh tonton filmnya. Film ini pun sukses karena pengambilan gambarnya yang tertata rapi. Ada scene tertentu yang tidak ditampilkan di awal.
Mari kita kupas alur ceritanya! Mungkin lebih tepatnya ini spoiler dari cerita filmnya, walau tidak dipaparkan secara menyeluruh.

Dejavu adalah sebuah film thriller misteri (ada kasus kriminalnya) berbahasa Tamil India, yang disutradarai oleh Arvindh Srinivasan dan diproduksi oleh K. Vijay Pandi dan PG Muthiah. Film ini dibintangi oleh Arulnithi , Madhoo, Achyuth Kumar, dan Smruthi Venkat. Film ini dirilis secara teatrikal pada 22 Juli 2022 dan mendapat ulasan beragam hingga positif dari kritikus dan penonton, dan menjadi kesuksesan box office. Film yang didistribusikan oleh India Selatan dengan durasi 118 menit ini dibuat ulang dalam bahasa Telugu dan dirilis di Hotstar.

Pemeran :
  1. Arulnithi sebagai ACP Vikram Kumar alias Arun (Pacar Janani)
  2. Madhoo sebagai DGP Asha Pramod (Ibu Pooja)
  3. Achyuth Kumar sebagai Novelis bernama Subramani (disuarakan oleh MS Bhaskar)
  4. Smruthi Venkat sebagai Pooja, putri Asha
  5. Maria Vincent sebagai Janani
  6. Kaali Venkat sebagai Polisi Ezhumalai
  7. Mime Gopi sebagai ACP Polisi
  8. Ragav Vijay sebagai Ravi dan Rahul (Peran Ganda)
  9. Chetan sebagai Chetan, PA Asha
  10. Supergood Subramani sebagai Polisi N. Divakar Bala
  11. Yalini Rajan sebagai Anitha, sahabat Pooja
  12. Surjith Kumar sebagai Kishore, rekan Pooja
  13. Girija sebagai Ramya, rekan Pooja
  14. Joseph sebagai Siddharth, putra MLA

Sinopsis
 
Seorang novelis bernama Subramani pergi ke kantor polisi dalam keadaan sangat mabuk untuk mengajukan keluhan bahwa dia telah menerima telepon dari karakter fiksi yang dibuat dalam novelnya, orang tersebut mengancam dan menuntut perlindungan polisi, tetapi polisi malah mengejek klaimnya dan menyuruh laki-laki tua itu pergi. Subramani kembali ke rumah dan mulai menulis lagi.

Keesokan harinya, polisi tiba di rumahnya dan menanyakan tentang panggilan yang mereka terima dari seorang wanita bernama Pooja, yang menelepon ruang kontrol dan mengatakan dia telah diculik. Wanita itu menyebutkan nama dan lokasi penulis secara singkat sebelum ponselnya dimatikan. Polisi memeriksa Subramani dan terkejut melihat dia telah menulis tentang Pooja. Mereka meronta-ronta saat menanyakan hal ini, tetapi tetangganya datang untuk menyelamatkan, lalu merekam kejadian tersebut yang kemudian diunggah di media sosial. Hal ini membuat polisi malu. Kejadian tersebut menarik perhatian DGP Asha yang sedang berusaha membereskan kunjungan PM. Asha memeriksa dengan polisi dan awalnya kecewa dengan cara penanganannya, tetapi terkejut saat mengetahui bahwa putrinya (Pooja) telah diculik. Dia pun menelepon ke ruang kontrol polisi. Sekarang semuanya menjadi pribadi dan Asha bertemu dengan penulisnya sendiri untuk menanyakan tentang Pooja. Subramani mengatakan dia tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu, tetapi apa pun yang ditulis dalam ceritanya itu memang benar-benar terjadi. Polisi mulai bertanya-tanya apakah ini kasus ESP.

Kabar hilangnya putri Asha dan perlakuan (kekerasan) polisi terhadap Subramani terkait hal ini mulai beredar di media sosial. Karena itu, Asha terpaksa berbicara kepada media yang menyangkal klaim semacam itu. Polisi menugaskan seorang polisi untuk memantau apa yang ditulis oleh Subramani. Dia memeriksa dengan DGP negara bagian lain dan meminta petugas untuk membantunya menemukan Pooja dalam keadaan aman. DGP menyebutkan dia akan mengirim petugas bernama Vikram Kumar untuk mendukungnya. Penulis membuka kejadian ini karena hal itu terjadi lebih lanjut yang menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan ESP-nya.

Vikram datang dan memulai penyelidikannya. Dia menduga penulis menggunakan beberapa komunikasi dengan dunia luar seperti ponsel tersembunyi. Namun, ternyata tidak demikian. Vikram mengetahui Pooja menghadiri pesta tadi malam, di mana dia memiliki masalah dengan salah satu tamu. Pooja kemudian meninggalkan pesta di tengah jalan dan menghilang sejak itu. Vikram pun melanjutkan penyelidikannya dengan bertanya kepada rekan Pooja yang mencoba melacak keberadaan Pooja, tetapi sia-sia.

Subramani melanjutkan kisahnya yang secara ajaib terus terjadi di kehidupan nyata. Dia bahkan memprediksi nomor taksi yang digunakan oleh rekan Pooja. Dia menulis tentang penculikan lain yang mendorong polisi untuk menyelidiki kasus lainnya—yang dilaporkan pada tanggal tersebut.

Di mana, ada seorang sopir taksi melaporkan kasus penculikan seorang gadis muda oleh beberapa orang di dalam mobil BMW. Lalu pengemudi yang melaporkan kasus tersebut menghilang setelah memberikan pernyataan lisan. Asha dan Vikram memeriksa CCTV untuk mengidentifikasi pengemudi. Asha mengatakan pengemudinya adalah seseorang yang dikenal, tapi sudah meninggal. Seluruh kejadian tersebut, diprediksi oleh Subramani melalui tulisan.

Hingga akhirnya, kasus yang ditutup setahun lalu, yang melibatkan pemerkosaan dan pembunuhan brutal terhadap seorang wanita bernama Janani pun terbuka kembali. Terungkap bahwa pemuda gaduh di dalam mobil BMW yang sama dan diramalkan Subramani telah menculik, memperkosa dan membunuh wanita Janani setahun lalu. Kemudian seorang sopir taksi Ravi adalah satu-satunya saksi. Sebuah tim polisi di bawah Asha, melacak para pemuda tersebut, tetapi salah satunya adalah putra seorang menteri pusat berpengaruh yang memiliki kekuasaan besar. Dia mempengaruhi Asha untuk meninggalkan putranya sebagai imbalan atas promosinya ke DGP. Asha dengan senang hati setuju dan malah bertemu Ravi. Dia menjebak tuduhan palsu pada Ravi, menjadikannya tersangka utama dalam kasus yang membenarkan pertemuannya.

Vikram membongkar kasus itu dengan kecerdasannya. Dia melacak Pooja dan menyelamatkannya dari putra menteri pusat berpengaruh yang sama. Vikram kemudian mengidentifikasi dalang di balik seluruh adegan.

Ternyata sopir taksi Ravi memiliki saudara kembar yang berprofesi sebagai teknisi. Ia bekerja sama dengan teman dan ayahnya yang tak lain adalah Subramani. Tujuan mereka sederhana; mengungkap fakta kasus Ravi dan mengembalikan reputasinya. Untuk melakukan ini, mereka mengatur (meréka) ulang penculikan Janani dengan Pooja untuk menciptakan sensasi media yang akan mengungkap fakta. Vikram menempatkan fakta di depan Asha dan dia memerintahkan Vikram untuk menghadapi pembunuhan semua orang yang terlibat dalam kasus tersebut sebagai kegiatan pembersihan.

Vikram bersimpati dengan Subramani dan putranya, lalu membunuh putra menteri dan merilis rekaman Asha yang memerintahkan pembersihan. Hal ini membuat Asha kehilangan pekerjaannya dan menjadi sasaran penyelidikan.

Di putaran terakhir, terungkap bahwa Vikram bukanlah dirinya sendiri melainkan pacar Janani. Meskipun Janani terluka parah, dokter memperkirakan dia akan pulih dengan baik, Asha khawatir jika Janani selamat dia akan membocorkan kebenaran tentang Ravi. Jadi dia membunuh Janani di rumah sakit. Pacarnya dengan nama Vikram kini telah membalas dendam terhadap Asha dan putra menteri.

Asha mencoba menjelaskan kepada Pooja yang marah dan muak, tetapi Pooja menolak untuk berbicara dengannya. Karena rasa bersalah, Asha masuk ke kamar, menutup pintu, dan menembak mati dirinya sendiri.

Lampung, 28 Januari 2023
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Bollywood Dejavu (2022)"

Posting Komentar