-->

Resensi Film Bollywood Jalsa (2022)


Jalsa adalah sebuah film bollywood berbahasa India yang digarap oleh Suresh Triveni (selaku sutradara dan produser) bersama Suresh Triveni, Vikram Malhotra, Bhushan Kumar, Krishan Kumar, serta lainnya. Skenarionya ditulis oleh Suresh Triveni, Hussain Dalal, Abbas Dalal dan diproduksi oleh T-Series dan Abundantia Entertainment. Lalu ditayangkan perdana di Amazon Prime Video pada 18 Maret 2022.

Sinopsis

Jalsa (2022) adalah sebuah film yang menceritakan tentang kisah Maya—seorang jurnalis—dan juru masaknya (Rukhsana) yang memiliki konflik. Vidya Balan berperan sebagai jurnalis, sedangkan Shefali Shah menjadi juru masak. Kedua perempuan ini menghadapi masalah mereka dengan cara yang berbeda.

Maya Menon (Vidya Balan) adalah seorang jurnalis TV yang sukses, kaya, keras, jujur, dan berpengaruh, dengan moral yang tinggi. Dia menjadi pembawa acara TV yang sukses dengan judul "Face The Truth" dan menikmati status selebriti yang juga diinginkan oleh para pesaingnya, teman sebaya, dan juniornya. Dalam kehidupan pribadinya, ia tinggal bersama putra tunggalnya bernama Ayush (seorang penderita cerebral palsy [lumpuh otak]) dan ibunya. Meskipun bercerai, Maya selalu berhubungan baik dengan mantan suaminya yang telah menikah dengan wanita asal Rusia dan diketahui telah memiliki seorang bayi laki-laki. Maya pun memiliki hubungan romantis dengan atasannya.

Secara keseluruhan, hidup Maya tampak sempurna, hingga suatu malam, Maya tertidur di belakang kemudi mobilnya saat pulang kerja. Dia tidak sengaja menabrak seorang gadis muda yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya. Setelah kecelakaan itu, dia berhenti dan melihat seorang pengamat lain yang melarikan diri dari tempat kejadian dan terlihat ketakutan. Maya ikut melarikan diri dari lokasi kecelakaan—tanpa mengetahui bahwa itu semua tertangkap oleh kamera CCTV di dekatnya.

Maya tiba di rumah dengan perasaan terguncang. Dia memeriksa kerusakan pada mobilnya dan menutupi mobil tersebut. Sialnya, lagi-lagi tertangkap oleh kamera keamanan. Saat pulang, ada sosok wanita berusia sama dengan Maya—Rukhsana (Shefali Shah) yang merupakan pengasuh dan juru masak putranya. Rukhsana menginap di rumah Maya atas permintaan Maya karena dia pulang larut malam. Rukhsana mencintai Ayush seperti anaknya sendiri. Dia melihat bahwa Maya sangat kesal, tetapi memilih untuk mengabaikannya.

Keesokan paginya, cerita mulai terkuak. Gadis muda itu ternyata adalah putri Rukhsana. Rukhsana tidak yakin dan malu mengapa putrinya yang berusia 18 tahun berada di luar saat hari sudah larut malam dan apa yang dilakukan di lingkungan tempat tabrak lari terjadi.

Petugas polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus ini menemukan (dari rekaman CCTV) kecerobohannya sendiri yang terjadi di tempat sama, satu jam sebelum kecelakaan. Oleh karena itu, dia termotivasi untuk tidak mengungkapkan rekaman CCTV (satu-satunya bukti kejahatan Maya) dan menyembunyikan kasus ini demi perlindungan dan kesejahteraannya sendiri—mengingat putrinya akan segera menikah dalam waktu dekat.

Pria yang melarikan diri dari tempat kejadian, diasumsikan sebagai pria yang dilihat oleh gadis itu yang keluar malam untuk menemuinya. Pria itu telah mencoba melakukan pendekatan fisik kepadanya, sehingga membuat gadis itu melarikan ketika dia dipukul. Jadi dia pun memilih untuk tetap diam demi perlindungannya sendiri. Baru kemudian terungkap bahwa gadis tersebut ada di sana untuk membuat video yang akan diunggah di media sosial agar mendapatkan lebih banyak pengikut. Gadis itu baru saja putus dengan pacarnya yang bekerja di bengkel.

Sopir Maya yang menemukan mobilnya rusak dan anting-anting gadis itu tersangkut di kaca depan mobil yang pecah mengetahui bahwa Maya adalah pelakunya, tetapi dia juga tetap diam karena dia membutuhkan setengah juta dari Maya untuk membiayai kebutuhan keluarganya yang sedang genting.

Maya mengakui kejahatannya kepada atasannya, tetapi laki-laki itu justru mendorongnya untuk tetap diam, karena dia melindungi stasiun berita (yang sangat sukses karena Maya) dan juga dirinya sendiri karena takut hubungan pribadinya dengan Maya terungkap, bisa menghancurkan reputasi Maya pribadi dan perusahaan.

Wartawan yang mengejar kasus ini, menemukan semua kebenaran, kebetulan bekerja untuk Maya, dan sangat menghormatinya. Dia juga membutuhkan pekerjaan dan uang karena tekanan keluarga.

Adakah di antara mereka yang mau maju ke depan? Bagaimana mereka menderita dalam rasa bersalah pribadi, dan apa dampaknya bagi mereka? Apakah rincian kebenaran dari setiap orang yang ditemui agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil bisa didapatkan? Jalsa membawa penonton melalui perjalanan ini dan meninggalkan akhir cerita yang terbuka untuk diputuskan oleh penonton.


Resensi Film by IDM

Film ini benar-benar membuat saya berpikir bahwa jurnalis sekalipun, yang seharusnya mengungkapkan kebenaran—justru malah menutupnya kalau itu menyangkut orang yang bekerja di media tersebut atau mereka telah mendapat bayaran dari kasus-kasus yang tidak ingin diungkap.

Saya selalu ingat apa kata seorang penulis dan sastrawan bernama "Seno Gumira Ajidarma" dalam bukunya berjudul, "Ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara."

Jurnalisme itu terikat oleh beberapa kendala—mulai dari bisnis sampai politik untuk menghadirkan dirinya, tetapi kendala sastra hanyalah kejujurannya sendiri. Buku sastra bisa diberedel (tutup/cabut), tetapi kebenaran dan kesustraan akan selalu menyatu bersama udara, tak tergugat dan tak tertahankan.

Itu sebabnya saya semakin kuat, memperdalam ilmu sastra untuk melahirkan karya-karya terbaik, khususnya menuliskan fakta-fakta yang dibungkam.

Kembali lagi kita bahas konflik dari film ini, sejak kejadian tabrak lari itu, Maya semakin ketakutan dan semakin ketat dalam mengawasi sang anak. Dia pun menjadi cemas, khawatir Rukhsana tahu kebenaran ini dan balas dendam. Namun, dugaannya salah, wanita yang diperkirakan seusianya itu justru sangat menyayangi anaknya seperti anak sendiri, bahkan ketika Rukhsana mengetahui fakta yang sebenarnya pun—niat balas dendamnya diurungkan. Dia tidak pernah tega menyakiti Ayush yang begitu polos. Apalagi anak laki-laki itu merupakan teman bermain anaknya.

Film Jalsa ini menyuguhkan plot twist yang membuat saya sendiri sebagai penonton, terkecoh. Menebak-nebak akhir dari ceritanya akan seperti apa, ternyata memang di luar dugaan. Saya merekomendasikan film Jalsa agar ditonton semua pihak karena banyak pesan moral yang bisa dipetik. Kita ambil yang baik, lupakan yang negatif.

Kesimpulannya, apa pun masalah yang terjadi, tetap tenang dan bijak dalam mengambil keputusan. Jangan pernah takut akan kehilangan sesuatu hal karena telah mengungkap kebenaran. Mungkin beberapa orang akan menyalahkan ketika kita mengakui kesalahan, tetapi orang bijak memang harus mengakui kesalahan yang diperbuat daripada menutupi demi kepentingan pribadi dan hal tersebut malah menyakiti orang lain.

Lampung, 20 Januari 2023
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Bollywood Jalsa (2022)"

Posting Komentar