-->

Ingin Dipeluk Tanpa Ditanya Kenapa


Di keheningan malam, hatinya terbungkus dalam kegelapan. Seperti bintang-bintang yang bersembunyi di balik awan, perempuan itu juga menyembunyikan luka-lukanya. Seperti hujan yang jatuh perlahan-lahan, ia merasa turun dalam kesendirian yang tak terucapkan.

Ia adalah sebutir bunga yang lelah berjuang melawan angin kencang. Ia ingin merasakan kehangatan pelukan, tatkala dunia seolah menyerangnya. Namun, ia tak berani mengungkapkan kerinduan itu. Ia hanya ingin merasakan kehadiran tanpa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala.

Baginya, cerita adalah harta yang ingin dibagikan. Seperti air yang mengalir di sungai, ia ingin mengungkapkan beban-beban yang melilit hatinya. Namun, tak jarang ia merasa terasing di tengah kerumunan. Suaranya hilang ditelan oleh kehampaan dan ketidakpedulian. Ia merindukan pendengar yang tak menghakimi, seperti pelangi yang terbentang di langit setelah hujan reda.

Hari demi hari, ia mencari celah untuk menceritakan kisahnya. Ia ingin melepaskan beban yang terlalu berat untuk dipikul sendiri. Ia hanya mengharapkan seseorang yang mengerti, seperti burung yang terbang bebas di langit biru. Namun, ia juga khawatir. Khawatir bahwa kata-katanya akan dipatahkan oleh tanggapan-tanggapan yang tak memahami.

Seolah memburu bayangannya sendiri, perempuan itu terus merangkai kata-kata dalam hati. Ia ingin diterima apa adanya, seperti bunga yang tumbuh di tengah-tengah padang pasir. Ia hanya ingin didengarkan, tanpa kehakiman atau sanggahan. Seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir, ia ingin ceritanya menjadi air yang mengisi telinga yang rela mendengarkan.

Hingga suatu hari nanti, akan muncul sosok yang memahami kehendaknya. Seperti cahaya matahari yang menyinari setiap sudut, sosok itu hadir dengan penuh pengertian. Ia melihat dan mendengar tanpa cela. Ia memberikan pelukan yang dirindukan, membiarkan perempuan itu merasa aman.

Dalam pelukan tersebut, perempuan itu merasa seperti sebatang pohon yang akarnya kukuh menembus tanah. Dalam pendengaran yang penuh perhatian, ia merasa seperti sang angin yang mengusap lembut pipinya. Sekarang, ia tak lagi sendiri. Ada sosok yang mendengarkan, memeluknya tanpa syarat, membiarkannya bercerita dengan bebas.

Perempuan itu merasa lega. Ia menemukan tempatnya di dunia ini, di samping seseorang yang mengerti. Dalam pelukan yang penuh kehangatan, ia mengucapkan terima kasih pada kata-kata yang tak pernah diperlukan. Dan dari situlah, dimulai sebuah cerita baru, di mana perempuan itu bisa bercerita, didengarkan, dan dipeluk tanpa pertanyaan yang tak terucap.

©25/06/2023 | @irmadewimeilinda

0 Response to "Ingin Dipeluk Tanpa Ditanya Kenapa"

Posting Komentar