-->

Lukanya Masih Menganga


Di dalam dada perempuan itu terhampar luka-luka yang menganga. Setiap luka adalah kenangan yang mengisahkan cerita pilu dalam hidupnya.

Dalam keheningan malam, ia berkata dengan lirih, "Aku ini banyak lukanya. Jangan mencintaiku kalau hanya ingin menyentuh dan merobek-robek luka-luka itu. Bagiku, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan."

Ketika hatinya terguncang oleh serangan masa lalu, ia berjalan dengan langkah yang gemetar. Seperti burung yang kehilangan sayapnya, ia berusaha merangkak dari reruntuhan dan merapatkan luka di dalam dirinya.

"Untuk bisa berdiri tegak sampai sejauh ini saja, aku harus berjalan gontai," bisiknya pelan kepada angin.

Luka-luka lebam masih menyelimuti tubuhnya, seperti bunga-bunga yang layu di taman yang sunyi. Setiap kali tersenyum, ia merasakan sakit yang mengalir dalam setiap napasnya. Ia tak ingin mencintai orang dengan separuh hati.

"Kalau ingin hadir dalam hidupku, cintailah dengan tulus." Ia mengingatkan dengan suara serak.

Namun, perempuan itu juga takut. Takut pada kehadiran yang hanya akan meninggalkan luka-luka baru. Ia tak ingin menjalani kisah yang berakhir dengan air mata dan kekosongan.

"Jangan hadir, lalu meninggalkan luka baru," pinta hatinya kepada dunia yang sering kali kejam.

Perempuan itu adalah seorang pejuang yang sedang berusaha menyembuhkan luka-lukanya. Ia memohon pada dirinya sendiri dan pada yang ada di atas sana untuk menemukan cinta yang mampu mengobati, bukan melukai. Karena dalam kelembutan dan ketulusan, mungkin ada kesempatan bagi hatinya untuk mekar kembali seperti bunga yang baru.


Yang belum punya buku novel "Enough Here!" bisa pesan melalui,

0 Response to "Lukanya Masih Menganga"

Posting Komentar