-->

Lautan Air Mata Masih Terurai Pasca Tsunami Selat Sunda

Foto dengan pimpinan Yayasan Nurul Islam
Ds. Pangkul, Kec. Rajabasa, Lamsel (14/01/19)


Duka tsunami 22/12/2018 masih menyelimuti Lampung dan Banten. Keliling pada hari Senin (14/01/2019), saya -Irma Dewi Meilinda- atau kerap disapa Princess Meymey oleh teman-teman penulis (penggiat literasi); menyambangi beberapa korban tsunami untuk menyampaikan amanah yang dititipkan kepada saya dari beberapa dermawan yang berbaik hati. Salah satunya yang saya kunjungi adalah Yayasan Nurul Islam, menyambangi adik-adik di sana; membuat rindu sedikit terbayar. Bapak dan Ibu pimpinan masih merenung, adik-adik menghampiri sambil tersenyum meski saya tahu, masih ada luka di hati mereka.

Dari berbagai sudut, saya telusuri lokasi Yayasan Nurul Islam yang sebelumnya terlihat rapi dan begitu terawat, kini beberapa bangunan runtuh pasca tsunami 22 Desember 2018. Beberapa gedung terhempas gelombang tsunami, termasuk ruang Saung Ilmu Adadaya Lamsel; tempat mereka menghabiskan waktu luang untuk membaca. Padahal, awal Oktober 2018; FCT meresmikan kamar mandi laki-laki dan perempuan usai direnovasi. Tapi apalah daya, jika Allah sudah berkehendak; apa pun bisa terjadi.

Bukan hanya itu, akhir bulan Oktober 2018 pun KPKers Lampung Selatan memberikan donasi beberapa pakaian dan buku-buku untuk Yayasan Nurul Islam, sharing kepenulisan dan tanya-jawab. Senyum sumringah yang terpancar dan penuh semangat kala ada sesi tanya jawab; yang bisa jawab mendapatkan hadiah. Mereka antusias berlomba-lomba siapa yang cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kakak-kakak KPKers Lampung. Bahagia rasanya melihat semangat perjuangan mereka.

Tiap ke sana karena sudah jarang menyambangi disebabkan kesibukan kerjaan, mereka selalu bilang kangen dan meminta saya untuk sering ke sana. Maafkan kakak ya, Adik-adikku sayang. Nanti di lain waktu kakak main lagi. Cepat sembuh dari trauma. Semoga gedung segera di renovasi dengan sempurna seperti sedia kala.

Untuk mengembalikan senyum dan semangat mereka, mari kita bersama-sama membantu menghilangkan trauma yang cukup menghujam hati. Jika ingin berdonasi, silakan klik link di sini.

0 Response to "Lautan Air Mata Masih Terurai Pasca Tsunami Selat Sunda"

Posting Komentar