Rinduku Menjadi Candu, Sayang!
Jumat, 03 Mei 2019
Add Comment
Aku yang merindumu kala berjauhan, terus merapalkan doa untuk kebaikan. Menitipkan rindu pada-Nya untuk kebahagiaan. Kamu yang terus memperhatikan kesehatanku, apa yang tidak boleh dimakan dan diminum. Kamu adalah salah satu malaikat penjagaku. Terima kasih atas perhatian dan rasa cintamu yang tak pernah habis. Meski kertas yang tertulis berusaha dinodai oleh hati yang tak bersih. Semoga kisah kita selalu terjaga. Prihal episode menyakitkan dalam sebuah hubungan adalah ujian untuk saling menguatkan.
Kata rindu takkan habis diperbincangkan, sebab ia akan selesai jika dibayar dengan pertemuan. Begitupun aku yang selalu merindumu, tiap saat dan tak pernah alfa menitipkan rindu pada illaihi Rabbi. Setiap waktu, bayanganmu muncul seakan menyapa 'tuk melepas rindu. Tapi sayang, meskipun kini teknologi semakin canggih, hatiku takkan puas dan terus merindumu selagi pertemuan belum terjadi.
Aku seakan seperti orang mabuk yang terus saja mengigau namamu ketika mata terpejam. Semua memori seakan dipenuhi dengan kisah kita yang terus aku arsipkan tanpa ingin menghapusnya. Bisakah kamu hentikan rindu yang terus menjadi candu agar tak mematikan saraf hati, terlebih otakku?
Oh, iya, ngomongin soal rindu, sudah tahu belum kalau buku IDM Publishing yang sebelumnya juga ada tentang rindu berjudul 'Peluk Aku, Aku Rindu' juga ada karya lain berjudul 'Di Perahu, Aku Mabuk Rindu' karya Panji Aswan, loh! Buku tersebut sama dengan sebelumnya, kategori kumpulan puisi. Buku ini cocok untuk kalian yang sedang merindukan seseorang dan mungkin bisa mewakili isi hati para perindu di luar sana.
Yang mau pesan buku tersebut atau buku-buku lainnya, bisa klik link pesanan di https://bit.ly/pesanbukuidmp atau hubungi akun instagram @idmpublishing.
0 Response to "Rinduku Menjadi Candu, Sayang!"
Posting Komentar