-->

Menulis Karena Uang? Hempaskan!

Figo Kurniawan (Dok. Pribadi/MML)


Saya pernah menulis sebuah artikel  berjudul "Menulis Tak Melulu Soal Uang atau Ketenaran" pada September 2018 lalu. Artikel tersebut menjelaskan bahwa ketika terjun ke dunia kepenulisan, baiknya niat dan  tujuan menulis bukanlah semata-mata karena uang. Bagaimanapun,  menulis tidak melulu soal uang karena uang akan datang sesuai kerja keras yang kita lakukan. 

Pun jangan pernah kejar ketenaran karena itu semua akan sirna dalam sekejap juka  kita tidak hati-hati dalam menjaganya.  Orang lain pun akan banyak yang memanfaatkan, baik dengan tujuan menjatuhkan maupun tujuan negatif  lainnya.

Seperti pria yang akrab disapa Figo Kurniawan, seorang TKI di Malaysia yang saat ini menjadi jurnalis media online liputanbmi.com dan menulis di beberapa sosio blog. 

Awalnya, Figo  mengaku mempunyai blog pribadi, tapi karena sepi pembaca, akhirnya memutuskan untuk menulis di situs-situs yang sudah memiliki branding seperti Kompasiana. Ketika LiputanBMI memerlukan orang untuk koresponden di Kuala Lumpur, Figo mencoba daftar melalui teman yang lebih dulu masuk. Hingga pada akhirnya bisa diterima oleh pihak redaksi, karena meneliti tulisan-tulisannya yang sudah ter-publish, salah satunya  di Kompasiana. Maka dari itu, personal branding itu perlu untuk mendongkrak kesuksesan.

Mengutip penjelasan tentang personal branding dari situs blog.ruangguru.comPersonal branding terdiri dari dua kata, yakni personal dan branding. Branding adalah memberikan nama atau kesan tertentu terhadap suatu barang atau jasa agar diketahui masyarakat luas. Maka, jika branding diaplikasikan ke seseorang atau individu (personal) memiliki pengertian usaha memberikan impresi atau kesan tertentu kepada orang lain terhadap seorang individu atau usaha membentuk atau memberikan kesan atau impresi yang dilakukan seorang individu dengan tujuan agar mudah dikenali oleh masyarakat luas.

Membangun dan membentuk personal branding yang unik di dalam dunia kerja akan memengaruhi karier maupun perusahaan tempat Anda bekerja. Dengan kemampuan personal branding yang baik, maka secara tidak langsung Anda memasarkan diri dan kemampuan Anda agar dapat bertemu dengan pelanggan yang kebetulan membutuhkan kemampuan yang Anda miliki. Di manapun posisi Anda di dalam jenjang karier, personal brandingmenjadi unsur yang paling penting dengan tetap berharga (marketable) di tengah-tengah masyarakat. Kemampuan personal branding yang bagus juga akan memberikan Anda peluang dalam menyebarluaskan nama baik  Anda atau bahkan kesempatan untuk bekerja di berbagai perusahaan terkenal.

"Menulis bukan sekadar menggerakkan ujung jari, apalagi mencari sensasi."

Kalimat motivasi inilah yang menjadi hal penting ketika Figo hendak terjun ke dunia kepenulisan.

Dari menulis inilah, pria kelahiran Malang, 21 Juni 1974 ini mendapat perhatian dari pemerintahan. Terbukti, tahun 2017—pria yang lahir dengan nama Paroji ini meraih penghargaan dari menteri luar negeri sebagai jurnalis yang dinilai ikut berperan dalam perlindungan WNI/TKI di luar negeri.

Selain aktivitasnya sebagai jurnalis, melalui beberapa lomba kepenulisan, Figo juga  berhasil menyabet juara atau penghargaan-penghargaan yang bisa dibanggakan, antara lain, juara 2 lomba puisi antar pekerja migran di Malaysia yang pesertanya dari berbagai negara dalam ajang Malaysia Migrant Literature 2016. 

Tahun 2017,  Figo juga menjadi finalis lomba puisi pada event Migrant & Refugee Poetry Competition Malaysia 2017 dan mendapat penghargaan dari Sekretatis Komisi Tinggi Kanada di Malaysia yang menjadi salah satu pendukung acara tersebut. 

Terkait prestasinya dalam bidang penulisan puisi hingga bisa meraih juara 2, seperti  dilansir situs LiputanbmiBMI,  (05/09/2016), Figo mengaku itu  kali pertama ia mengikuti ajang lomba menulis internasional, apalagi menulis puisi. Kegiatan menulis yang digelutinya lebih banyak ia curahkan  bersama komunitas Serantau dan dengan menjadi salah satu  redaktur pada media online LiputanBMI.

Lebih lanjut ia berpesan agar kebiasaan menulis para TKI di media sosial dimanfaatkan ke arah yang lebih berguna. Menurutnya para TKI sebenarnya banyak yang memiliki bakat menulis.

“Kita manfaatkan sosmed untuk hal-hal positif, ketika kita menulis status, kita bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat, maka kita sebenarnya sudah ada bakat sastra, kembangkan itu, salurkan itu!” ungkapnya.

WNI asal Jawa Timur yang saat ini masih berjuang di negeri orang, mengutip asa di negeri tetangga, menjadi pekerja migran di negeri Jiran. Figo Kurniawan adalah nama penanya. Sepulang bekerja (atau bahkan ketika sedang bekerja) dia menyempatkan diri untuk menulis sesuatu yang sekiranya bermanfaat bagi pembaca atau hanya sekadar menuliskan isi suara hati, tentang mimpi, seketul asa yang (semoga) tetap memercik-membara, juga tentang gigil rindu yang kian beku.

Beberapa prestasi dan penghargaan yang diraih, di antaranya:
  1. Menulis di beberapa sosio blog seperti, Kompasiana, qureta.com, inspirasi.co. Juga menulis berita  seputar pekerja migran Indonesia (PMI/TKI) di portal  buruhmigran.or.id.
  2. Aktivis TKI di Malaysia sebagai Dewan Penasihat Komunitas Serantau sekaligus  Penulis dan Tim Redaksi Buletin Serantau Malaysia yang diterbitkan oleh Komunitas Serantau bersama Infest Jogjakarta.
  3. Salah satu  Redaktur sekaligus  Koresponden liputanbmi.com di Kuala Lumpur.
  4. Peraih juara 2 Malaysia Migrant Poetry Competition 2016.
  5. Finalis Malaysia Migrant and Refugee Poetry Competition 2017.
  6. Salah satu puisinya diterbitkan oleh penerbit Gerak Budaya Malaysia bersama beberapa penulis dari berbagai negara dalam buku kumpulan puisi 'Voice of Displace'.
  7. Peraih Hasan Wirayuda Perlindungan Award  2017 dari Kementerian Luar Negeri sebagai jurnalis yang dinilai ikut berperan dalam perlindungan WNI/TKI di luar negeri.

0 Response to "Menulis Karena Uang? Hempaskan!"

Posting Komentar