-->

Review Film Unlimited Love (2014)



Judul : Unlimited Love
Sutradara : Haryanto Corakh
Produser : Ertha J. Shahab
Perusahaan produksi : Intikom Cipta Kreasindo
Tanggal rilis : 27 November 2014
Durasi : 87 Menit
Pemeran : Dallas Pratama, Restu Sinaga, Prisia Nasution, Dewi Irawan, Wawan Wanizar, Ferouz Ahmad, Iqbal Perdana, Jessika Andini

Sinopsis

Andika dan Widya adalah sepasang suami-istri muda yang dikaruniai seorang anak berusia 5 tahun bernama Kurnia. Mereka hidup bahagia di rumah sederhana. Andi adalah seorang fotografer yang bekerja di sebuah majalah Trend Lelaki.

Keluarga yang bahagia itu tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya Prasetyo, bekas pacar Widya semasa masih sekolah dulu. Antara Andi, Widya dan Prasetyo adalah tiga orang sahabat dekat. Persahabatan mereka dimulai sejak SMU hingga dilanjutkan setelah mereka lulus sekolah. Widya yang saat itu masih berpacaran dengan Pras, membuat Andi jadi pelengkap hubungan persahabatan mereka. Hingga pada suatu saat, Pras dipergoki bermain dengan seorang wanita lain. Putusnya hubungan cinta Pras dan Widya membuat Andi jadi tempat sandaran baru.

Sejak putusnya hubungan itu, Pras menghilang entah ke mana. Bagai ditelan bumi, Pras berpetualang tanpa diketahui kabar beritanya. Sementara itu, hubungan antara Andi dan Widya sampai ke jenjang pernikahan. Mereka membangun dan meniti rumah tangga dengan bahagia.

Kemunculan Pras yang tiba-tiba setelah menghilang selama lebih dari enam tahun itu membuat berbagai kenangan indah muncul kembali di hati Widya. Hingga akhirnya, Widya dan Andika pun mengetahui bahwa Prasetyo mengidap penyakit HIV AIDS akibat pergaulan bebas dan obatan terlarang.

Di sisa-sisa waktu untuk menghadapi ajalnya, kini Pras telah menjadi seorang yang sangat religius. Akhir kisah, Pras pergi berpetualang lagi, kembali ke Belanda untuk menuntaskan segalanya di sana. Perpisahan mengharukan terjadi antara Pras, Widya, dan Andi.[1]

Sebelum membaca sinopsis, saya sudah lebih dulu menonton filmnya meskipun film sudah lama tayang dan saya baru menonton. Menurut saya, film yang menggambarkan akibat dari pergaulan bebas ini cukup menguras air mata dan emosi. Yah, walaupun besar kemungkinan, orang-orang (yang sering boikot film) tanpa melihat pesan tersirat di dalam sebuah film akan selalu kekeh pada pendirian mereka, tanpa melihat debu yang ada dalam diri masing-masing. Di kolom komentar yang tidak dikunci oleh produsernya, banyak yang mengambil sisi baik dari film ini. Tanpa melihat ada sisi negatif (pergaulan bebas) yang tidak boleh ditiru. Mereka cuma tahu, ada pesan moral yang terselip dalam filmnya.

Si lelaki yang terlalu terlena oleh dunia fana, tanpa pikir panjang—melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan. Hingga akhirnya terkena penyakit aids. Naudzubillahi mindzalik.

Yang paling kuingat adalah sebuah kutipan, "KEJARLAH MATAHARI, SEBELUM IA TERBENAM." Ada pesan tersirat di dalam kalimat ini. Hingga ideku liar membuat sebuah kata-kata (katanya) bijak.

Cerita Prasetyo yang diperankan oleh Dallas Pratama ini memberikan nilai positif bahwa bahayanya narkoba dan efek samping dari narkoba itu sendiri. Bagaimana seks bebas membuat seseorang menjadi terjangkit penyakit HIV/AIDS. Semoga kita semua terhindar dari semua itu. Aamiin.

"Kita memang tidak bisa mengubah keadaan di masa lalu, tapi bisa memperbaikinya untuk masa depan yang lebih baik. Baik dan buruknya masa lalu, biarlah berlalu. Masih ada hari esok untuk kita menjadi manusia yang berguna (dalam artian positif). Jangan lagi tengok ke belakang, apalagi mengulang kisah lalu, karena kau hanya akan terjebak pada nostalgia yang membuatmu sulit bangkit. Coba lihatlah ke depan dan teruslah berpetualang sampai akhirnya kamu berpulang." [Princess Meumey] #DiaryMeymey

Catatan:
Film ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja. Meskipun sudah 17 tahun, harus ada pendampingan orang tua.

Referensi
[1] Unlimited Love, www.21cineplex.com, diakses pada 31 Januari 2020.

0 Response to "Review Film Unlimited Love (2014)"

Posting Komentar