Resensi Film Terjebak Nostalgia (2016)
Sabtu, 01 Februari 2020
Add Comment
Film yang di suradarai oleh Rako Prijanto ini dirilis pada tahun 2016 di bioskop dengan pemeran yang sudah cukup baik dalam memerankan aktingnya. Siapa lagi kalau bukan Raisa sebagai Raisa, Chicco Jerikho sebagai Reza, Maruli Tampubolon sebagai Sora, Khiva Iskak sebagai Obin, Dewi Irawan sebagai ibu Sora, Robby Sugara sebagai ayah Sora.
Terjebak Nostalgia adalah sebuah film drama Indonesia yang diadaptasi dari lagu populer yang dinyayikan oleh Raisa. Tak hanya meminjam judul lagu ciptaan Adrianto Ario Seto, film ini merupakan penampilan perdana Raisa sebagai pemain utama di dalam sebuah film. Film ini diproduksi oleh Oreima Films dan Kangina Pictures.
Meski diadaptasi dari lagu Raisa dan dibintangi pula oleh penyanyinya, tetapi film ini sosok Raisa digambarkan sebagai karakter wanita muda biasa yang punya bakat di bidang musik yang harus terjebak dengan kisah masa lalunya dengan seorang pria yang bernama Sora.
Sebuah kisah klasik yang berhasil membuat penonton terjebak oleh kisahnya. Menurutku, akting Raisa sudah cukup maksimal, jika terlihat grogi atau sedikit canggung, wajar saja—dia baru pertama kali terjun ke dunia perfilman.
Latar tempat, waktu, dan semua yang ditampilkan cukup baik. Apalagi ambisi yang ada dalam diri Raisa, egois untuk terus mengingat sosok Soga tanpa peduli perasaan Reza. Tapi Reza cukup sabar dan dewasa dalam menyikapinya. Perpect!
Untuk memastikan kalau Sora benar-benar pergi dari hidupnya, Raisa sampai pergi ke New York (Amerika Serikat) setelah mendapatkan surat yang mengatasnamakan Sora dan bertemu dengan Obin; sahabatnya Sora di New York.
Overall, ceritanya bagus dan aku menemukan kutipan atau pesan bijak dalam film ini.
Nostalgia mungkin nggak bisa berubah. Tapi kita? Kita yang bisa berubah. Kita bisa memilih untuk nggak jadi manusia yang sama. [Raisa]
Nostalgia itu nggak perlu dilupakan. Simpan saja di suatu ruang di hatimu; tanpa cahaya dan tak perlu lagi diberikan cahaya. [Reza]
Film ini memang sudah lama tayang, tapi bagi yang belum nonton, kalian bisa tonton agar kita bersama-sama bernostalgia tapi jangan pula terjebak di dalamnya. [IDM]
0 Response to "Resensi Film Terjebak Nostalgia (2016)"
Posting Komentar