Salah Masuk Jurusan Tapi Bisa Menjalankan Bisnis
Rabu, 15 Januari 2020
Add Comment
Dulu, detik-detik sebelum kelulusan SMA, aku ingin sekali kuliah ambil jurusan Sastra Bahasa Indonesia karena sejak kecil sudah tertarik dalam dunia tulis-menulis. Banyak kampus yang menawarkan atau mempromosikan kelebihan masing-masing, saat itu aku tertarik untuk kuliah di Yogyakarta, tepatnya di UGM (Universitas Gajah Mada). Tapi apalah daya, kedua orang tua tidak mengizinkan untuk kuliah di luar Lampung. Akhirnya, aku memutuskan untuk kuliah di Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang kini berubah nama menjadi Universitas Teknokrat Indonesia.
Orang tua tetap memiliki harapan agar aku kuliah di UNILA (Universitas Lampung), akan tetapi—entah mengapa, tidak pernah tertarik untuk kuliah di sana. Kampusnya bagus, hanya saja—hatiku lebih tertarik untuk kuliah di Universitas Teknokrat Indonesia. Di sini aku tidak ingin membandingkan antara kampus A dengan B atau yang lainnya. Karena ini masalah kenyamanan. Bagiku, kenyamanan itu sangatlah penting, nyaman dalam arti luas. Kecuali untuk beradaptasi terhadap teman dan dosen, seiring berjalannya waktu nanti bisa menyesuaikan.
Selama kuliah, aku selalu mencuri waktu dengan membuat tulisan-tulisan di media sosial, web, dan di buku khusus yang memuat beberapa tulisanku. Aku mencoba mengirimkan ke media massa dan situs-situs yang menampung tulisan, selain menerbitkan tulisan-tulisan di web pribadi. Ada satu tulisanku ketika masih kuliah yang berhasil diterbitkan di koran Lampung Post. Sejak itu, semangatku semakin berkibar. Seperti ada secercah harapan untuk bisa menjadi penulis yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Tiga tahun sudah kuliah di kampus yang memilki tagline "SANG JUARA" tersebut. Aku sudah memikirkan masa depanku ingin seperti apa. Pokoknya lulus kuliah, harus bisa memiliki buku minimal 1 judul dan punya usaha. Begitu harapanku. Dan yah, pada tahun 2015, Allah kabulkan semua pintaku, bahkan diberikan bonus dengan diamanahi oleh pendiri dari sebuah komunitas besar yang disebut KOMUNITAS PENULIS KREATIF. Aku percaya menjadi ketua di provinsi Lampung untuk membangun komunitas tersebut. Walaupun setelah wisuda bulan Desember 2014 lalu, aku sempat dilarikan di rumah sakit sampai akhir tahun dan hampir malam tahun baruan di rumah sakit. Belum benar-benar pulih tapi sudah dipulangkan atas permintaan orang tua dengan keterangan dari dokter, aku masih harus rawat jalan.
Singkat cerita, aku mulai mengikuti event-event kepenulisan sejak awal tahun 2015 di sela-sela masih harus bolak-balik RS untuk cek kesehatan. Dan sekitar bulan Februari, aku menjajaki dunia penerbitan dengan bergabung menjadi orang di balik layar terbitnya sebuah buku. Wow! Sesuatu hal yang bertolak belakang dengan jurusan yang aku ambil dulu. Walaupun demikian, ilmu-ilmu yang sudah aku terima semasa kuliah benar-benar terpakai, terutama bagian desain grafis. Lalu, apa aku salah masuk jurusan dulu? Tidak, kawan! Semua sudah takdir Allah. Inilah jalan yang harus aku lalui. Aku mulai mendalami ilmu tentang tulis-menulis, hingga akhirnya sampai saat ini, aku sangat menikmati bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi penulis dan penerbitan.
Tentu saja, semua yang kulakukan adalah tidak pernah lepas dari ridha Allah. Dan untuk cerita bagaimana perjalananku menjadi direktur atau pimpinan redaksi sebuah penerbitan, akan ditulis pada artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkenan membaca.
Salam literasi
Salam bloggers
Salam pena kreatif
Irma Dewi Milinda
(Writerpreneur, Ketua KPKers Lampung, etc)
0 Response to "Salah Masuk Jurusan Tapi Bisa Menjalankan Bisnis"
Posting Komentar