-->

Resensi Film Harap Senja di Tembagapura (Web Series)


Judul : Harap Senja di Tembagapura
Tayang 4 Episode: 23 Des 2019, 30 Des 2019, 6 Jan 2020, 13 Jan 2020 di channel youtube Freeport Indonesia
Cast : Senja (Silvira Cessa), Daniel (Edgar Tauhid), Geo (Geofani Worabai), Jon (Yohanes Sabina), Yesa (Mike Toam), Security (Achmad Fauzi), Penguji 1 (Bayu Prasasti), Penguji 2 (Leonardo Ardiles), Penguji 3 (Novel Alfami)
Produced & Directed : Roby Alfarobi
Written : Nalendra Kusuma Darmawan & Roby Alfarobi
Co-Director : Nalendra Kusuma Darmawan
Camera Operator : AF Trilaksono
Sound Recordist : Noer AK
Motion Graphic Artist : Roby Alfarobi & Nita Qonitah

SINOPSIS

Senja adalah seorang yang belum pernah pergi jauh, harus terbang ke Tembagapura (Papua) sendirian. Rasa takut dan khawatir, berbaur jadi satu. Hingga pada akhirnya, ia bisa menaklukkan perasaan khawatir yang mengganggu hati dan pikirannya. Sambil melakukan penelitian, ia juga sedang mencari tahu tentang makna pemberian gelang dari ayahnya.

Setelah tiba di Tembagapura, Senja dibuat takjub oleh banyak hal di tempat penelitiannya. Di saat yang bersamaan pula, Senja dipertemukan oleh seseorang dari masa lalu yang menemaninya untuk mencari arti di balik gelang tembaga pemberian sang ayah.

Tanpa terasa, bersama kepingan makna dari gelang tembaga pemberian sang ayah, Senja telah merampungkan penelitiannya dan menjawab segala tanya akan makna gelang tembaga tersebut. Namun, sepertinya semesta masih menyisakan pesan lain untuk Senja di Tembagapura. Tembaga telah menemani Senja dan akan terus terikat dengannya, seperti tembaga yang selalu melekat di setiap lini peradaban manusia.

Sejauh ini, saya mengamati perkembangan tontonan youtube dan sejak jarang bahkan tidak lagi nonton acara-acara di televisi, saya jadi lebih sering nonton film di youtube. Kurang lebih, sejak meniti karier, saya jadi sering menghabiskan waktu bersama laptop dan hp daripada menonton televisi yang berada di ruang keluarga.

Bukan karena itu saja sih alasan mengapa saya males nonton acara di televisi, tema yang diangkat kebanyakan tentang poligami, geng motor, perkelahian, perselingkuhan, dan hal-hal yang tidak masuk akal seperti sinetron azab. Bukan saya tidak menghargai jerih payah produser dan pemain sinetronnya, tapi memang apa yang saya cari, tidak ada di sana. Sebagai seorang penulis, saya butuh referensi film-film menarik untuk bahan tulisan, seperti artikel yang sedang teman-teman baca ini.

Oke, baiklah! Kembali ke topik pembahasan. Film Senja di Tembagapura inilah yang seharusnya diperbanyak untuk dikonsumsi masyarakat, selain kita bisa tahu tentang tempat yang belum pernah dikunjungi, kita juga bisa menambah ilmu pengetahuan tentang sesuatu hal yang ada di sana. Dari film ini, kita jadi tahu makna dari tembaga itu sendiri, bagaimana proses pengerjaannya, tempatnya di mana, dan lainnya.

Poin terbaiknya adalah pemaparan tentang tembaga itu sendiri, sangat jelas pada bagian akhir episode. Pengambilan gambar dan penjelasan dari tiap episode pun, sangat baik. Yang memerankan film juga seperti memang sedang melakukan aktivitas sehari-hari, walau ada adegan yang tak enak yakni telat bangun. Mungkin adegan ini memang menjadi kebiasaan orang-orang, bukan hanya di dalam sebuah film.

Overall, saya suka dengan film edukasi seperti ini. Semoga film-film seperti inilah yang harusnya ditayangkan dari setiap daerah agar kita mengetahui detail tentang semua kinerja yang ada. Jadi, kita tidak bisa dibodohi oleh info-info yang tidak jelas sumbernya.

Selain film Harap Senja di Tembagapura, banyak film-film edukasi yang bagus untuk ditonton, bahkan sampai semua kalangan. Di situs saya ini juga sudah banyak yang saya resensi, dari buku sampai film.

Terima kasih sudah mampir di sini. Silakan tinggalkan komentar untuk yang memiliki film sendiri. Insya Allah, saya akan tonton. Apalagi jika filmnya mendidik seperti film Harap Senja di Tembagapura ini.

Btw, jadi ingin ke Papua. Ingat teman saya yang berasal dari Papua. Namanya Natly Asso. Semoga kita bisa bertemu kembali, Natly. Bila perlu, kita buat film seperti ini, tapi di Lampung, hehe!

1 Response to "Resensi Film Harap Senja di Tembagapura (Web Series)"

  1. iya aku juga manusia yang sekarang ogah banget nonton serial yang ada di tv, lebih suka yang memang dibikin sesuai logika, itung itung nambah ilmu, dan film harap senja di tembagapura jadi masuk daftar tonton aku nanti deh.

    BalasHapus