-->

Celotehan Menjelang Berbuka Puasa (07 Mei 2020)


Sejak lulus kuliah, tahun 2014 lalu; aku bertekad untuk melanjutkan tulisan-tulisan dan meraih mimpi-mimpi sejak dulu dengan hobi yang sudah mendarah daging; membaca dan menulis. Tapi usai wisuda (Des 2014), Allah ingin aku merehatkan diri sejenak dengan membawa tubuh ini ke rumah sakit untuk kesekian kalinya setelah bolak-balik RS sebelum kuliah terselesaikan. Hampir saja tahun baru di rumah sakit. Memaksakan diri untuk pulang sebelum waktunya, hingga pada akhirnya diizinkan dokter pulang, dengan catatan harus berobat jalan. Tapi berobat jalan terhenti, sebab sudah lelah mengonsumsi obat-obatan yang kurasa tak kunjung sembuh.

Awal tahun 2015, masih mau minum obat dan berobat jalan, sampai tahun 2017 benar-benar berhenti dan memilih untuk minum obat-obatan tradisional. Pun terapi Al Qur'an; aku bacakan bagian-bagian yang sakit dengan surat-surat pilihan; Al Fatihah, Al-Ikhlas, An-Naas, Al-Falaq, dan Ayat Kursi. Alhamdulillah, banyak perubahan. Termasuk haid yang tadinya terasa sakit sampai selalu pingsan kalau lagi haid. Rasanya ini bukan hanya aku yang mengalaminya.

Aku jadi ingat surat Asy-Syu'ara, surat ke-26 ayat 80.

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku."

Ketika harapan seakan pupus, obat paling menenangkan hati dan pikiran hanyalah Allah. Karena bersama-Nya, semua terasa mudah dan menyenangkan meski harus melawan hujan badai sekalipun.

Hampir setiap tahun, rutin pingsan. Aku lupa sejak kapan tidak lagi pingsan kala tubuh terasa lelah atau lambung kumat, juga ketika haid. Yang pasti, sejak pasrahkan semua sama Allah dengan rutin minta kesembuhan, minum obat tradisional, seakan sakit hilang meski sesekali drop karena kelelahan, banyak pikiran, dan ketika cuaca dingin.

Singkat cerita, mulai tahun 2020; haid tidak lagi merasakan sakit yang luar biasa. Kalau linu, mual bahkan muntah, sakit kepala, badan panas, masih bisa di atasi. Yang terpenting adalah tak lagi meresahkan orang-orang yang menyayangiku ketika mata terpejam; tak sadarkan diri. Dan untuk sakit yang lain, semoga Allah menyembuhkannya dengan sempurna. Bismillah saja.

Well, tetap semangat dan kuat untuk aku, juga kamu yang tiap hari harus menahan sakit, serta berjuang untuk kesembuhan.

Percayakan semuanya sama Allah. Kuncinya adalah tetap berdoa, sabar, ikhlas, dan pasrahkan pada-Nya. Semangat!

0 Response to "Celotehan Menjelang Berbuka Puasa (07 Mei 2020)"

Posting Komentar