-->

Resensi Film Iqro': Petualangan Mencari Bintang (2017)


Iqro': Petualangan Meraih Bintang adalah sebuah film Indonesia yang diproduksi oleh Salman Film Academy, sebuah rumah produksi film di bawah manajemen Masjid Salman Institut Teknologi Bandung. Film ini tayang pada 26 Januari 2017, yang dibintangi oleh pemain senior seperti Mike Lucock, Neno Warisman, Adhitya Putri, dan Cok Simbara. Film ini juga memperkenalkan Aisha Nurra Datau (putri sulung aktris Ine Febriyanti) sebagai pemeran utama, serta Raihan Khan sebagai pemeran muda pria.

Aqila (Aisha Nurra Datau) adalah anak yang sangat gandrung pada sains, tetapi kurang punya minat belajar Al Qur’an. Aqila memiliki seorang kakek (Cok Simbara) yang berprofesi sebagai astronom dan tinggal di Observatorium Bosscha. Aqila bermaksud membuat tugas sekolahnya yang berhubungan dengan astronomi. Kakeknya memberi izin pada Aqila untuk menggunakan teropong bintang di Boscha untuk menyelesaikan tugasnya, tapi dengan satu syarat: Aqila harus bisa membaca Al Qur’an. Aqila menyanggupinya.

Saat di rumah kakeknya, Aqila bertemu dengan Ros (Adhitya Putri); anak dari seorang asisten rumah tangga kakek-neneknya. Ros mengajaknya bermain di sebuah masjid. Di masjid inilah Aqila belajar membaca Al Qur’an dengan metode Iqro, yang fun, berirama, dan dibawakan secara ringan. Pengalaman Aqila belajar Al Qur’an dan juga teladan dari kakeknya inilah yang menggugah mata hatinya tentang kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menciptakan alam semesta.

Film yang di sutradarai oleh Iqbal Alfajri dan di produseri oleh Budiyati Abiyoga ini mengajarkan ilmu dunia dan akhirat. Benar-benar tontonan yang baik untuk semua kalangan, apalagi untuk orang-orang (bukan cuma anak-anak) yang hanya memikirkan tentang dunia, tapi lupa dengan akhirat.

Terlebih, film yang ditulis oleh Aisyah Amirah Nasution dan Tatia ini menghadirkan seorang pendongeng yang dari realitanya, banyak yang meninggalkan kebiasaan mendongeng ke anak-anak. Terlebih orang tua (maaf), hanya mementingkan gadget daripada memerhatikan si buah hati. Anak nangis dibuat video, anak sakit dibuat video, dan lainnya.

Maaf, bukan untuk menyinggung siapapun. Tapi dari realita yang ada, diperhatikan dengan seksama, semua terfokus pada gadget/hp. Tidak salah kita mengabadikan tumbuh kembang dan aktivitas anak, tapi bijaklah dalam menggunakan hp tersebut. Saya tidak mau membandingkan cara mendidik orang tua saya dengan yang lain, karena setiap orang tua pasti punya cara sendiri dalam mendidik anak-anaknya.

Overall, dari opening hingga ending-nya, memberikan alur cerita yang membuka mata hati kita tentang pentingnya mengaji. Belajar Al Qur'an bukan hanya untuk memenangkan kompetisi, tetapi dengan membacanya; hati terasa tentram. Luar biasa kebesaran Allah melalui kitab Al Qur'an, kita diajarkan membaca; membaca tentang kebesaran Allah yang ada di dunia, termasuk tujuan kita di dunia ini.

Semoga semakin banyak film-film yang bukan hanya mementingkan komersil atau yang penting laris, tapi ada pesan moral yang benar-benar mendidik.

Salam santun dan sukses untuk kita semua dalam memainkan peran masing-masing di dunia ini. Hingga kelak, setelah kembali pada-Nya, kita sudah punya bekal untuk menyelamatkan diri kita dari siksa kubur. Insya Allah, masuk Surga bareng-bareng.

Salam pena kreatif
Irma Dewi Meilinda
(Ketua KPKers Lampung)

0 Response to "Resensi Film Iqro': Petualangan Mencari Bintang (2017)"

Posting Komentar