-->

Asah Kemampuan dengan Menulis Bersama


Selasa (28/07/2020), saya mengikuti kegiatan webinar yang diadakan oleh Perpusnas Press yang bertema "TULIS" (mengembangkan karakter dan produktivitas penulis). Ada dua pemateri yang dihadirkan pada hari itu, yaitu Destiya Puji Prabowo (Pustakawan Perpusnas) dan Juznia Andriani (Pustakawan Kementan) yang membahas tentang "kiat produktif dalam menulis antologi."

Jika pada artikel sebelumnya, saya menuliskan tentang ulasan dari materi yang disampaikan oleh Destiya Puji Prabowo dengan materi berjudul "Pustakawan Aktif: Jangan Takut Menulis", maka kali ini materi dari Juznia Andriani yang akan dibahas.

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita pelajari dulu pengertian antologi menurut KBBI. Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang.

JK. Rowling pernah mengatakan, mulailah dengan menulis hal-hal yang engkau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.

Namun, ada saja penghalang untuk memulai sebuah tulisan. Apa saja penghalangnya? Biasanya kurang percaya diri, takut salah, takut jelek, dan takut apa yang ditulis itu tidak penting. Padahal, tidak ada tulisan jelek, karena tulisan itu relatif bagi siapapun yang membuatnya. Masalah dalam proses menulis memang tidak jauh-jauh dari hilangnya ide, kehabisan ide, malas, mood menulis hilang, dan alasan paling dominan adalah tidak memiliki waktu untuk membuat atau menyelesaikan tulisan.

Tahukah kamu, bahwa menulis itu memiliki keuntungan; baik solo maupun antologi. Nah, keuntungan menulis buku antologi bagi pemula, sebagai pembuka jalan bagi dunia literasi. Maka dari itu, cobalah untuk mengikuti grup-grup komunitas menulis untuk mengasah kemampuanmu dalam menulis. Grup online ataupun offline. Karena menulis akan memberikan pengalaman baru dalam proses membuat karya.

Di sini yang akan kita bahas adalah mengapa menulis antologi?
  1. Mencurahkan ide yang ada dipikiran tentang suatu topik atau tema.
  2. Memahami suatu topik dari berbagai sudut pandang dan gaya bahasa penulisnya.
  3. Sarana belajar bersama penulis lain.
  4. Pemula bisa dijadikan pengalaman dan sarana untuk melaih keterampilah menulis.
  5. Menjadi tombak awal bagi penulis pemula untuk membuat buku sendiri (solo).
Kelebihan dalam menulis antologi, yaitu:
  1. waktu relatif jadi singkat karena ada batas waktu pengumpulannya.
  2. Pembaca mendapat beragam tulisan meski dalam satu tema, karena setiap penulis memiliki gaya sendiri.
  3. Jiwa gotong royong dakam menyelesaikan tulisan untuk dimuat ke dalam satu buku akan lebih membakar semangat menulis.
  4. Saling menyemangati satu sama lain agar segera menyelesaikan tulisan.
  5. Saling memotivasi menjadi cara yang manjur untuk mengembalikan mood menulis.
Namun perlu diingat, bahwa menulis itu bukan sekadar menulis apa yang ingin ditulis, tapi harus logis. Caranya adalah dengan melakukan pengamatan terhadap apa yang ditulis dan informasi yang disampaikan harus aktual. Penulis juga wajib membaca. Karena penulis yang cerdas adalah pembaca yang baik. Dan penulis yang baik adalah sering berlatih.
"Menulis itu seperti latihan berenang, harus sering latihan dan praktik. Menulis juga sebagai pembelajaran." (Juznia Andriani]
Edi Wiyono selaku pimpinan Perpusnas Press berpendapat bahwa menulis dan membaca adalah dua sisi mata uang. Artinya, keduanya saling bergandengan dan memiliki nilai yang begitu penting dalam aspek kehidupan.
"Menulis dan membaca adalah dua komponen yang saling berkaitan, tidak bisa dipisah karena sudah satu paket." (Irma Dewi Meilinda, Writerpreneur, Penggiat Literasi) 

Author : Irma Dewi Meilinda (Princess Meymey)
Note: Ini adalah rangkuman yang saya analisa dari hasil diskusi pada pertemuan secara virtual melalui webinar bulan lalu.

0 Response to "Asah Kemampuan dengan Menulis Bersama"

Posting Komentar