Mendidik Anak Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama
Sabtu, 15 Agustus 2020
Add Comment
Pada kesempatan webinar tanggal 15 Agustus 2020, Siti Latifah Firdaus memberikan ilmu parenting yang berjudul "Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembentukkan Perilaku Baik Anak Selama Masa Adaptasi Menuju Normal Baru". Menurutnya, peran orang tua adalah bagaimana mengolah pembelajaran dari rumah, maka didiklah anak dengan perilaku yang baik. Ini mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Amanah yang bunyinya, "diamanatkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah."
Selain itu, Allah juga telah mengingatkan dalam Qs. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi,
"Wahai orang-orang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka."
Khalifah Ali bin Abi Thalib RA. mengatakan bahwa makna dari arti ayat di atas adalah didiklah mereka dan ajarkan ilmu kepada mereka (addibhum wa 'allimhum).
Dalam Islam, anak memiliki hak yang dituntut dari orang tua di antaranya:
- Hak memeroleh kasih sayang.
- Hak memeroleh bimbingan.
- Hak mengutarakan dan didengar pendapatnya. Anak perlu didengarkan pendapatnya karena masa kecil anak tidak akan bisa terulang kembali.
Untuk itu, agar perkembangan potensi anak berkembang maksimal, maka diperlukan;
- pengetahuan tentang psikologi anak. Contohnya: selalu tersenyum di depan anak-anak. Karena anak bukan orang dewasa, mereka perlu bimbingan dan kasih sayang;
- aktivitas anak yang disukai. Anak itu bagaikan kaset kosong, jadi bagaimana kita yang mengisinya, itulah yang akan diputar di kaset tersebut.
- dan cara terbaik dalam mendidik anak. Contohnya: berikan contoh suri tauladan dengan cara melibatkan anak dalam aktivitas yang orang tua lakukan.
Pembentukan perilaku baik anak selama masa pandemi.
- Orang tua sebagai trainer bahasa umum. Trainer adalah orang yang memberikan pelatihan berupa pengetahuan dan keterampilan. Ternyata peran ini sangat cocok bagi orang tua untuk mendidik anak terutama saaat anak berusia 1 -7 tahun. Di usia tersebut, sangat tepat memberikan pondasi kehidupan berupa pengetahuan dan keterampilan dasar. Misalnya pengetahuan mengenai perilaku atau nilai-nilai yang baik maupun buruk.
- Orang tua sebagai coach. Arti dari coach itu sendiri adalah orang yang membantu orang lain mencapai tujuan dengan memaksimalkan potensi dirinya. Seorang coach (pelatih) ini akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Pada peran ini, orang tua memaksimalkan potensi yang ada dalam diri anak untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk bisa memaksimalkan potensi diri anak, tentu orang tua harus mengetahui dan bisa menggali potensi yang dimiliki anaknya.
- Orang tua sebagai terapis. Perang orang tua di sini, jika memiliki anak dengan mental lemah, kurang percaya diri, maka orang tua harus mampu melakukan segala hal agar anak jadi lebih baik dan maju. Orang tua menjadi terapis saat anak berusia remaja yang umumnya labil dan mencari identitas diri, sehingga kerap berprilaku yang tidak semestinya. Contohnya, anak mulai merasakan kesulitan dengan pelajaran tertentu, sehingga terkadang dia sampai malas sekolah.
Ilmu yang didapat anak itu berdasarkan pengalaman dari orang tuanya. Itu sebabnya peran orang tua di rumah sangatlah penting, dengan memberikan contoh yang baik melalui bahasa dan pembelajaran melalui permainan. Kenapa bahasa itu penting? Karena bahasa merupakan suatu sistem bunyi, perkataan, dan bentuk atau struktur kata yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Perlu diingat, orang tua jangan mengikuti bahasa anak. Ajarkanlah bahasa yang baik dan benar agar mereka bisa menguasai bahasa dengan sempurna. Ada empat pengembangan bahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis.
Metode bermain
- Melakukan kegiatan yang menyenangkan dan berulang-ulang.
- Berorientasi pada proses, bukan hasil.
Mengapa bermain penting?
- Bermain merupakan kebutuhan setiap anak.
- Setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
- Di mana pun dan dalam kondisi apa pun, anak akan mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan.
- Melalui bermain, anak-anak akan merasa rileks, tertawa, teriakan, sorakan, dan ekspresi wajah yang ceria selalu mengiringi suasana untuk bermain.
Tips praktis untuk guru dan orang tua dalam mendidik anak, yaitu:
- bermain hendaknya disesuaikan dengan kemampuan anak;
- alat peraga untuk bermain harus aman bagi anak dan hindari benda yang mudah pecah, tajam, dan beracun;
- alat dan kegiatan disesuaikan dengan lingkungan rumah masing-masing;
- alam main diletakkan di tempat yang mudah dijangkau anak;
- menciptakan suasana bermain yang menyenangkan. Tidak memaksakan anak apabila anak tidak berminat untuk bermain;
- selalu bercakap-cakap dengan anak dan menggunakan pertanyaan terbuka;
- menjadi contoh bagi anak untuk bersikap sabar dan suportif;
- mengajak anak terlibat dalam kegiatan sehari-hari di rumah;
- orang tua menciptakan lagu, permainan atau alat permainan sendiri yang menarik bagi anak;
- membebaskan anak untuk menjelajahi, menemukan, dan mempelajari sesuatu berdasarkan apa yang ingin diketahui;
- membantu anak untuk menjadi pengamat yang baik; serta
- orang tua harus mengamati perkembangan anak saat melakukan proses kegiatan maupun hasilnya dan mendokumentasikannya.
Manfaat bermain
- memicu kreativitas;
- mengembangkan kognitif;
- mengembangkan fisik motorik;
- menanggulangi konflik;
- melatih empati dan kerja sama;
- mengasah panca indra;
- mengembangkan literasi; serta
- bermain itu secara tidak langsung kita sedang melakukan penemuan atau eksplorasi.
Peran guru dalam pendidikan
- Jangan dibebani dengan administrasi.
- Libatkan orang tua dalam mendidik anak.
Peran guru dan orang tua itu sangatlah penting untuk mendidik anak-anak yang kelak menjadi generasi membanggakan. Untuk itu, guru harus merancang kegiatan anak di rumah. Anak-anak harus melakukan hal-hal yang menyenangkan agar tidak jenuh, meningkatkan kosakata yang dimiliki anak, meningkatkan kemampuan anak dalam mendengarkan, memahami, dan menceritakan kembali cerita yang dibacakan. Sedangkan orang tua harus menyediakan berbagai aktivitas bermain keaksaraan untuk dimainkan anak, memberi semangat kepada anak untuk bermain, dan memberi pujian bila anak melakukan hal positif.
Pada dasarnya anak itu memang tidak bisa fokus lama, hanya minimal tiga menit waktu kefokusan mereka. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang kurang fokus? Coba alihkan dengan yang lain untuk mengembalikan kefokusan anak. Misal: melalui permainan yang mengedukasi. Loose part adalah benda-benda terlepas yang dapat dipindahkan dan dimanipulasi. Cara menggunakannya ditentukan oleh anak. Apabila digunakan dengan tepat, maka akan meningkatkan kreativitas anak.
Banyak hal yang saya pelajari pada kesempatan yang baik ini, khususnya ilmu parenting sebelum menikah. Sebagai pegiat literasi yang juga melibatkan anak-anak dalam setiap kesempatan, saya perlu belajar banyak tentang ilmu parenting. Itu sebabnya saya mengikuti kegiatan ini. Hikmah dari semua hiruk-pikuk kehidupan yang terjadi, saya bisa mengikuti berbagai seminar online tanpa harus pergi ke lokasi dan mengeluarkan banyak biaya. Semoga Allah mudahkan rezeki dan memberi balasan setimpal untuk semua narasumber yang mau meluangkan waktu dan dengan suka cita memberikan ilmu-ilmunya. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah yang diamalkan dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Salam hormat,
Irma Dewi Meilinda
(Pegiat literasi, Penulis buku Diary Dua Musim, dll)
0 Response to "Mendidik Anak Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama"
Posting Komentar