-->

Selling Hack: Strategi Memasarkan Buku dan Personal Branding


Kamis (30/07/2020), saya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Perpusnas Press yang bertema "SEBAR" (Menularkan Idemu). Ada dua pemateri yang dihadirkan pada hari itu, yaitu Anita Hairunnisa (CEO Bitread Publishing) yang mengusung materi berjudul "Selling Hack: Strategi Memasarkan Buku dan Personal Branding" serta Dyah Lestari dan Randy Ariyanto Wibowo (ASN Inspiratif, Penulis 46 Judul Buku).

Dalam artikel ini, saya akan membahas materi yang disampaikan oleh Anita Hairunnisa dulu. Menurutnya, penulis dan penerbit itu memiliki tanggung jawab yang sama dalam mempromosikan buku. Karena ketika mempromosikan karya, maka otomatis kita sedang membangun personal branding. Untuk itu, sebelum terbit, kita harus memikirkan buku tersebut ke depannya akan bagaimana. Dalam hal ini, yang harus dilakukan oleh penulis untuk mempromosikan karyanya (buku) adalah menciptakan saluran yang tepat bagi karakter pribadinya.

"Menulis adalah kebutuhan. Karena menulis itu ibarat makan. Kita harus bisa mengatur jadwalnya," katanya.

Namun, menulis juga memiliki tantangan tersendiri seperti pekerjaan yang lainnya. Tantangannya adalah ketika sedang mengalami writer block (buntu ide) dan pembaca-pembaca yang akan memiliki opini sendiri mengenai karya kita. Memang, tidak bisa dihindari orang lain akan beropini apa tentang tulisan kita, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya. Saya setuju akan pendapatnya, karena penulis akan menyerahkan sepenuhnya hak pembaca tentang penilaian dari tulisan kita. Untuk mengalahkan writer block, ingat kembali apa tujuanmu menulis dan ide harus konsisten serta berkomitmen. Tetaplah menulis untuk menjaga komitmen dalam menulis dan menjaga mood.

Masalah pemasaran buku, upayakan untuk memasarkannya kepada semua orang, melalui platform atau media sosial yang sudah tersebar luas. Jangan hanya mempromosikan di lingkungan sekitar atau hanya orang-orang yang dikenal saja. Karena memperluas jaringan adalah jalan untuk menjangkau banyaknya calon konsumen dari apa yang kita pasarkan. Jangan lupa juga untuk memperjuangkan diri kita akan dikenal sebagai siapa dan seperti apa.

Cara mempromosikan buku atau membangun personal beranding, yaitu:
  1. Kelas bisa dilakukan daring atau luring. Bisa sendiri atau mengajak pembicara lain.
  2. Webinar dapat menjadi sarana untuk memasarkan buku. Misalnya buku sebagai handout (sedekah) atau memaparkan apa yang menjadi tema dari buku sebagai materi dari webinar.
  3. Book reading merupakan sebuah klub baca yang diadakan bersama mitra penyelenggara lainnya.
  4. Podcast dapat dikemas untuk menjelaskan bagian-bagian dari apa yang tidak berhasil disampaikan dalam buku. Hal ini biasanya dikarenakan adanya keterbatasan ruang dan kata.
  5. Vlog dapat dikemas sebagai penjelasan lanjutan dari bukumu. Bisa juga media membantu memperkenalkan latar belakang dari bukumu.
  6. Medsos dikemas untuk memasarkan buku.
Oh iya, jangan lupa untuk membuat tulisan yang mengandung motivasi, menginspirasi, dan menghibur. Namun penting untuk diingat, tulislah tema apa yang kamu kuasai untuk mengindari writer block seperti yang sudah sering dibahas. Tidak lupa untuk menyisipkan pesan untuk peserta webinar, Anita mengatakan, "ketika sudah mulai menulis, sebaiknya jangan lakukan setengah-setengah dan terlalu pasrah. Karena kita harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah ditulis.

Inti dari pembahasannya sudah pernah saya post pada tanggal 30 Juli 2020. Bisa dibaca di https://www.diarymey.com/2020/07/bangun-personal-branding-untuk-strategi.html. Di sana juga saya jabarkan tentang pengalaman pribadi. Terima kasih sudah berkunjung di website Diary Meymey.

SUKSES SELALU DAN TERUS SEMANGAT.
JANGAN PERNAH LELAH UNTUK BERKARYA!

Author : Irma Dewi Meilinda (Princess Meymey)
Note: Ini adalah rangkuman yang saya analisa dari hasil diskusi pada pertemuan secara virtual melalui webinar bulan lalu.

0 Response to "Selling Hack: Strategi Memasarkan Buku dan Personal Branding"

Posting Komentar