-->

Jadilah Konten Kreator yang Cerdas


Setelah saya bagikan materi dari Maman Suherman dan Ani Berta, kini saya bagikan rangkuman materi dari Amy Kamila yang sudah saya catat ketika mengikuti webinar tanggal 14 Agustus 2020 dengan tema "Literasi Digital: Mengisi Kemerdekaan dengan Postingan Positif". Pada kesempatan tersebut, Amy membahas tentang "Positive Content, Why Not?"

Alasan membahas konten, selain beliau adalah seorang konten kretor, beliau mengamati perkembangan media sosial. Media sosial sekarang bukanlah hal yang tabu lagi, karena hampir semua orang penduduk di muka bumi ini pasti memiliki media sosial. Namun, apakah digunakan dengan bijak atau tidak, itulah yang menjadi catatan untuk kita semua. Banyak yang kehilangan nyawa. Jika kita diberikan pilihan membuat sesuatu yang viral tapi tidak ada manfaatnya atau yang bermanfaat, lalu viral; tentu yang saya pilih adalah bermanfaat. Masalah viral itu adalah bonus.

Nah, itulah yang dibahas oleh Amy, antara viral dan keren apakah sama? Karena menurutnya, viral itu bonus dan keren itu harus, tetapi tantangan kita adalah bagaimana menjadi orang yang kreatif dalam membuat konten. Karena konten yang keren adalah konten yang bermakna dan menginspirasi perilaku positif. Perlu diketahui bahwa konten yang diproduksi adalah tanggung jawab kreator.

Dengan berkarya, maka kita akan menembus waktu, sejarah, bahkan mengubah perilaku seseorang. Percaya atau tidak, konten yang baik akan menginspirasi orang lain. Itu sebabnya, kita perlu memahami bahwa kreator dan cara berpikir konten yang dihasilkan adalah identitas karya anak bangsa. Lalu, bagaimana untuk memulainya?

Untuk memulai membuat konten, jangan pernah memiliki alasan karena ingin mendapatkan uang diawal pembuatan kontenmu. Namun, niatkanlah untuk berbagi. Ketika sudah ada ide untuk membuat konten, jangan pernah berhenti untuk melakukan perbaikan (revisi) karena di dalam hidup kita saja selalu ada revisi.

Yakin tidak punya ide? Kebanyakan tidak peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan kita. Punya ide tapi kalau tidak juga ditulis, maka ide itu akan hilang. Bagaimana mencari tahu ide tulisan? Coba mulai dari hal yang sederhana dan hal apa saja paling dekat atau yang ada di sekitar.

Jika kita memiliki ide tetapi tidak juga dimulai, maka akan tetap menjadi ide bukan karya. Jadi, tuliskan ide kamu sekarang juga. Karena dengan menulis, itu sudah membantu diri kamu mengingat dan menginternalisasi apa yang mau disampaikan melalui karyamu. So, kalau bukan sekarang, kapan lagi kamu mau memulainya?

Ketika menulis tentang tragedi sesuatu, boleh saja. Namun jangan langsung dibagikan, coba kembangkan dulu apa yang sudah ditulis. Percayalah, tulisan yang jelek tapi selesai akan lebih bagus daripada tulisan yang bagus tapi tidak pernah selesai. Jangan sampai membuat konten yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pertimbangkan sebelum memulai bahkan membagikan ke publik. Biasakan untuk mengecek dampak yang akan terjadi sebelum membagikan informasi, baik yang kita buat ataupun orang lain.

Kita ada di mana, semua saling berkaitan. Itu sebabnya, buatlah hal-hal yang bermakna dari diri sendiri.

Media mana yang akan menampilkan konten yang sudah kita buat? Jawabannya banyak. Karya kita bisa tayang di TV, YouTube, Media Sosial. Lalu, kira-kira siapa target karyamu? Output untuk tulisan, gambar, video itu beda penyampaian dan juga beda mode kemasan, loh!

Biodata Amy Kamila

Materi dari Ani Berta

Materi dari Maman Suherman

Sumber:
Rangkuman dari webinar yang diadakan oleh Kemen PPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan mengangkat tema "Mengisi Kemerdekaan dengan postingan positif" pada tanggal 14 Agustus 2020

0 Response to "Jadilah Konten Kreator yang Cerdas"

Posting Komentar