-->

Resensi Film Nikah, Yuk!


Nikah, Yuk! adalah film drama Indonesia yang resmi ditayangkan di bioskop-bioskop pada tanggal 6 Februari 2020. Disutradarai oleh Adhe Dharmastriya dan dibintangi Yuki Kato (Lia) dan Marcell Darwin (Arya) sebagai pemeran utama. Selain menjadi sutradara, Adhe Dharmastriya juga terlibat untuk menuliskan naskahnya bersama Andri Cahyadi. Bukan hanya itu, yang menarik lagi adalah menurut Dwi Akraniza Aprilia selaku produser menjelaskan bahwa film ini tentang apa yang terjadi sehari-hari di sekitar kita. Dalam film ini kita gambarkan jatuh cinta itu biasa. Menikah itu luar biasa. Menikah itu bisa dibilang puncak dalam hubungan asmara. Maka dari itu, kami mencoba menangkap momen tersebut ke dalam film dan akan jadi momen spesial bagi mereka pasangan yang belum atau sudah menikah. Melihat film ini seperti bercermin diri sendiri.

Pernyataan dari produser film Nikah, Yuk! ini dikutip dari situs website beritasatu.com yang dirilis pada tanggal 10 April 2019 lalu. Film pun lebih berwarna ketika menghadirkan komedian-komedian seperti Ananta Rispo, Fico Fachriza dan sederet komedian lainnya.

Sinopsis

Film "Nikah, Yuk!" bercerita tentang trauma akan nikah telat yang terjadi pada orang tua Arya (Roy Marten dan Ivanka Sugandi). Itu sebabnya mereka meminta Arya agar segera menikah, tetapi Arya ingin fokus dengan karirnya sebagai fotografer. Orang tuanya tak kehabisan akal dan memiliki berbagai rencana gila yang tak mungkin ditolak Arya. Karena ingin membahagiakan orang tuanya, Arya melamar pacarnya yang bernama Neyna (Aliyah Fauziah), tetapi banyak alasan yang disampaikan hingga membuat Arya merasa kalau Neyna tidak serius dengan hubungan mereka. Meskipun begitu, Arya masih mempertahankan hubungan mereka. Hingga suatu hari Arya bertemu dengan Lia (Yuki Kato)—seorang komikus—yang membawa kehidupannya ke babak baru. Mau tahu kisah lengkapnya? Silakan tonton filmnya bersama orang-orang terdekarmu!

Ulasan

Film ini berhasil menarik perhatian banyak penonton, mulai dari judul yang membuat penasaran, hingga alur yang penuh warna-warni. Film ini mewakili perasaan orang-orang yang belum juga menikah padahal usia bisa dibilang cukup matang untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Hingga tidak sedikit orang-orang selalu bertanya kapan nikah, terutama orang tua yang tidak sabar ingin menimang cucu.

Twist yang disuguhkan dalam film ini benar-benar berhasil memberikan magnet yang cukup menguras air mata. Saya pun sampai menangis menontonnya. Namun, film ini bukan hanya menyuguhkan drama yang buat baper ingin segera menikah, tapi juga memberikan hiburan untuk penonton karena adegan dari komedian-komedian yang cukup menghibur.

Karakter papa Arya yang diperankan oleh Roy Marten dalam film ini membuat alur ceritanya semakin terasa. Dia menjadi sosok ayah yang peduli dengan masa depan anaknya.

Lalu, ada Neyna sebagai pacar yang kemudian putus setelah Arya akan menikah dengan Lia, juga menambah drama film ini lebih menonjol. Ada Dwi Akraniza Aprilia (Gladys) sebagai sahabat Lia. Dwi yang memang menjadi produser dalam film ini, ikut berakting untuk lebih menghidupkan cerita. Meski menjadi pemeran pendukung, dia berhasil tampil cukup memesona.

Selain dari segi cerita dan pemain, film ini juga total dalam pemilihan lokasi syuting. Film yang mengambil lokasi syuting di Jepang, membuat para penonton ingin liburan ke sana. Warna-warna pastel dan hingar-bingar Jepang di malam hari terlihat sangat indah.

Selain itu, adegan di Gunung Fuji juga menarik perhatian. Membuat suasana percintaan Arya dan Lia menjadi sangat terasa dibanding film drama lainnya. Visual yang terlihat, membuat kita percaya bahwa film ini bisa menampilkan set yang terbaik. Begitu juga dengan scoring-nya, kita bisa mendengar suara hempasan ombak yang membawa kita masuk ke dalam suasana tersebut.

Kesimpulan

Film ini rekomendasi untuk ditonton siapapun yang belum menikah. Alurnya pas dengan pertanyaan yang sangat menyebalkan. Padahal menikah itu bukan untuk menjadi bahan ejekan atau pembicaraan dalam kehidupan sehari-hari. Karena yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk sebuah pernikahan adalah Allah. Manusia hanya bisa berencana, tetapi semua kembali lagi pada sang pencipta yang mengatur segala kehidupan di dunia ini.

Lampung, 26 Oktober 2020

Regard
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Nikah, Yuk!"

Posting Komentar