-->

Resensi Film Wonderful Life


Judul : Wonderful Life (adaptasi novel Amelia Prabowo)
Sutradara : Agus Makkie
Penulis skenario : Jenny Jusuf
Produser : Rio Dewanto
Pemeran : Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan (Ibunya Aqil), Sinyo (Aqil), Putri Ayudia, Alex Abbad (Ayahnya Amelia), Lidya Kandou (Ibunya Amelia)
Perusahaan produksi : Creative & Co, Visinema Pictures
Tanggal rilis : 13 Oktober 2016
Durasi : 79 menit
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia

Sinopsis

Amelia adalah seorang wanita karier yang cukup sukses, sampai beranggapan bahwa dirinya serta keluarganya berasal dari kalangan orang yang pintar secara akademis. Amelia yang merasa hidupnya berjalan seperti yang diinginkan kemudian menyadari bahwa ia kehilangan kontrol atas anaknya yang mengalami kesulitan dalam kehidupan serta sekolahnya.

Film Wonderful Life bercerita mengenai perjalanan Amelia menemani Aqil menjalani berbagai terapi untuk disleksia, di mana dalam prosesnya, ibu dan anak itu mengalami berbagai keseruan, kebahagian hingga konflik batin serta trauma yang akhirnya membuat mereka lebih memahami dan mengerti satu sama lain; terutama Amalia yang belajar melihat dunia dari sudut pandang anaknya yang penuh warna-warni dan berpikir dari sudut pandang yang sama sekali berbeda dari pemikirannya selama ini.

Ulasan

Film ini bagus untuk mengingatkan orang tua bahwa tak selamanya anak memiliki keahlian dalam bidang akademik. Sayangnya, film ini memiliki kesamaan dengan film India yang berjudul Taara Zameen Par. Walaupun ada sedikit perbedaan, tetapi pesan yang disampaikan dalam cerita, sama persis yaitu tentang disleksia. Selain itu, film Wonderful Life juga mengajarkan kita agar bisa meluangkan waktu untuk anak-anak. Meskipun sibuk berkarier, memperhatikan tumbuh kembang anak sejak usia dini itu lebih baik agar mampu memberikan yang terbaik untuk pendidikannya.

Overall, film Wonderful Life cocok untuk ditonton semua kalangan. Apalagi para orang tua dari tahun ke tahun selalu ingin anaknya mendapatkan nilai terbaik dalam semua bidang akademik. Padahal, setiap anak memiliki kemampuan masing-masing, baik dalam bidang akademik, maupun non-akademik. Tidak bisa dipaksa harus ahli di segala bidang. Jadi sebagai orang tua seharusnya mampu memahami semua ini demi tumbuh kembang anak yang ideal. Hal ini pun dapat menjaga kesehatan mental mereka agar tetap terjaga.

Yuk, jadikan anak-anak kita sekreatif mungkin tanpa harus memaksakan kehendak dari orang tua maupun guru agar anak-anak bebas mengekplorasi dirinya ingin menjadi seperti apa sesuai kemampuan yang dimiliki. Tentu masih dalam pengawasan para orang tua dan guru (jika sudah masuk sekolah).

Catatan:
Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.

Disleksia tergolong gangguan saraf pada bagian otak yang memroses bahasa dan dapat dijumpai pada anak-anak atau orang dewasa. Meskipun individu dengan disleksia kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. (Baca selengkapnya di alodokter).

Lampung, 17 November 2020
Peresensi : Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Wonderful Life"

Posting Komentar