Semua Atas Dukungan Ortu dan Orang Sekitar

Tidak tahu pasti siapa keluargaku yang tertua senang membuat tulisan, yang pasti—kebanyakan hobi membaca. Sejak kecil, tumpukan buku tak pernah absen setiap harinya, selalu bercerita setiap kali mau tidur, paling senang kalau ada bazar buku (dulu di desa tempat tinggalku ada bazar buku), dan menuliskan cerita keseharian di buku diary.

Ketika usia semakin bertambah, kemampuan menulis semakin diasah dan orang tua bahkan teman-teman yang memang mengenali hobiku sudah paham, maka tidak heran ketika mereka kuberi kabar bisa berhasil menerbitkan buku dan tulisan pertamaku selain di blog/website pribadi yang dikelola sejak SMA, muncul di koran "Lampung Post" yang berjudul "IBUMU BUKAN PEMBANTUMU" (03/04/2017). Mereka sangat mengapresiasi karya-karyaku. Walau masih rubrik "Surat Pembaca", setidaknya pendapat didengar dan diapresiasi oleh media. Padahal kirim tulisan ini waktu tahun 2013 atau 2014 ketika sedang galau-galaunya sama skripsweet.

Setiap manusia pasti punya jalan cerita sendiri untuk menemukan jati dirinya. Bisa sampai di posisi sekarang pun karena doa dan dukungan dari orang sekitar, khususnya rida orang tua. Kalau terjadi beda pendapat atau keinginan yang bertolak belakang, itu sudah pasti terjadi dalam setiap hubungan kekeluargaan tapi bagaimana kita bisa meyakinkan orang tua bahwa kemampuan yang kita miliki itu akan berdampak baik jika ada restu orang tua.

Aku dulu setelah lulus kuliah cuma bilang ke orang tua begini,

"Yah! Mam! Dek Eda cuma kilu doa restu dan dukungan gawoh. Kekalau api si diupaya'on ke depanni membuahkan hasil si diharapon."

"Yah! Mam! Dek Eda cuma minta doa restu dan dukungan saja. Semoga apa yang diupayakan ke depannya membuahkan hasil yang diharapkan."

Saat itu orang tua mengiyakan. Karena yang kubutuhkan cuma doa dan dukungan dari mereka. Modal nekad dan terus berjuang, hingga akhirnya bisa terus berkarya dan tidak akan pernah berhenti untuk belajar.

Terima kasih untuk semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas segala dukungannya dalam bentuk apa pun. Terkhusus Allah yang masih memberikanku kehidupan sampai pada akhirnya akan tiba usiaku ke-28 tahun pada tanggal 12 Mei nanti. Semoga selalu bisa memberikan karya-karya yang menginspirasi dan bisa dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.

By the way, jangan lupa besok tonton tayangan Anak Indonesia yang di produksi oleh TVRI Lampung jam 08.00 WIB di channel TVRI, ya! Tayang perdana secara nasional.

Fyi : ini foto waktu mengarahkan pemain soal dialog dan lainnya. Semoga tayangan TVRI terus menginspirasi banyak orang karena channel ini salah satu channel favorite sejak sekolah ketika diminta guru belajar pada tayangan-tayangannya. Sebelum ada pandemi, zaman sekolah dulu memang channel TVRI yang jadi andalan buat ngerjain tugas dan belajar daring. Sukses selalu untuk semuanya.

Lampung, 8 Mei 2021

Irma Dewi Meilinda

Share this post