-->

Jaga Pendengaran dan Bersihkan Mulut


"Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut dari kata-kata kotor. Sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap."

Perkataan dari Imam Syafi'i di atas menjelaskan bahwa sebaiknya kita tidak ikut mendengarkan orang lain menggunjing seseorang, karena tidak sedikit orang-orang lebih senang mendikte kehidupan orang lain, mengawasi setiap gerak-geriknya, bahkan menyebarkan aib meskipun kadang hanyalah fitnahan belaka. Entah mengapa orang lain sangat senang melakukan hal seperti itu, padahal di akhirat kelak kita tidak ditanyakan tentang hidup orang lain, melainkan mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan semasa hidup, dalam artian perbuatan sendirilah yang akan diadil bukan tentang orang-orang yang pernah dicibir.

Tidak sedikit orang berbicara tanpa berpikir terlebih dulu. Tidak peduli dampak ke depannya. Apa yang akan dilontarkan dari mulutnya, tidak bisa disaring dulu. Padahal etika dalam berbicara adalah kita mampu mengolah kosakata yang baik, tidak menyakiti hati orang lain meskipun apa yang akan dikatakan itu benar. Pun dengan persoalan mendengarkan, kita memang disarankan untuk menjadi pendengar yang baik, bisa menyimak lawan bicara tanpa melakukan aktivitas lain seperti mengobrol sambil main hp, tapi cobalah untuk memfilter mana yang harus didengarkan dan tidak daripada timbul penyakit hati. Misal, ada orang yang sedang membicarakan buruk tentang sahabat, keluarga, atau yang kita kenal, lantas jangan kita langsung ikut-ikutan menjudge orang yang sedang dibicarakan. Mending tutup telinga dan pergi apabila orang tersebut masih meneruskan gosip yang sedang dihamburkan.

Sebagaimana Imam Syafi'i juga pernah berkata,

Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan, tetapi temuilah dia dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu.”

Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik."

Cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apa pun. Namun jika ia mengakui hal itu dan mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.

Pada intinya, dari kalimat-kalimat nasihat Imam Syafi'i tersebut, kita diminta lebih baik diam daripada berbicara malah menyakiti hati orang lain. Bicara seperlunya saja dan dengarkan saja apa yang memang seharusnya didengar. Menghindar lebih baik untuk menjaga telinga dan mulut dari hal-hal yang buruk.

Artikel ini juga penulis unggah di akun Irma Dewi Meilinda pada medsos "OPINIA". Silakan klik link https://link.opinia.id/post/jaga-pendengaran-dan-bersihkan-mulut-19610. Terima kasih sudah berkunjung.

Lampung, 18 Januari 2021
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Jaga Pendengaran dan Bersihkan Mulut"

Posting Komentar