-->

Resensi Buku "Warisan untuk Anakku"


Judul : Warisan untuk Anak
Penulis : Endah Sulist
ISBN : 978-602-04-4520-5
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Percetakan : PT Gramedia, Jakarta
Terbit : 2017

Pertama kali membaca judul dari buku ini, saya tertarik untuk membaca isi tulisannya sampai selesai. Belum lagi, ada review dari dua orang dokter pada sampul belakang buku ini membuat saya semakin penasaran dengan ilmu parenting yang akan didapatkan setelah melahap habis buku "Warisan untuk Anak" karya Endah Sulist.

"Tuhan menitipkan anak kepada orang tua, satu paket dengan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai kemampuan potensinya. Buku ini akan memberikan tambahan pengetahuan agar sebagai orang tua, lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan anak secara optimal dan seimbang, baik dari aspek fisik maupun kecerdasannya (kognitif, sosial emosional, dan spiritual). Saya menganjurkan para orang tua untuk membacanya juga, kafena bisa menjadi salah satu panduan dalam membimbing putra-putrinya menuju generasi Indonesia lebih baik."
— Prof. Dr. Rulina Suradi, SpA (K), IBCLC
Pendiri dan Penasihat Perinatologi Indonesia

"Endah adalah salah satu dari sekian banyak perempuan Indonesia yang memiliki kegelisahan akan masa depan bangsanya. Terutama dimulai dari anak-anak bangsa yang sejak dilahirkan, tumbuh kembang dan dibina dengan berbagai cara pola asuh. Warisan untuk Anakku adalah buku yang walaupun sepintas nampak sederhana dan rendah hati, tapi kenyataannya tidak bisa dibaca hanya sekali saja. Belakangan ini banyak keluarga muda mencari kiblat dan tokoh panutan dalam hal mengasuh anak, mulai dari memberi pangan dasar di usia dini, hingga menjadi "ABG". Kepraktisan mulai dari membuat makanan keluarga, hingga kepraktisan belajar lewat media sosial, tak jarang bisa jadi amat menyesatkan. Buku ini diharapkan penulisnya menuntaskan dahaga rasa ingin tahu, sekaligus meluruskan pemahaman yang keliru."
— DR. dr. Tan Shot Yen, M. Hum

Benar saja, setelah membaca tulisan pada tiap lembar halamannya, membuat saya berpikir lebih jauh lagi tentang pemahaman dalam mendidik anak. Apalagi kehidupan saya tidak pernah luput dari anak-anak. Buku yang disuguhkan dengan bahasa yang santun dan lugas, serta dibubuhkan referensi dari berbagai sumber ini, mengajak pembaca sadar apa yang harus, belum, atau bahkan tidak harus dilakukan dalam mendidik anak.

Ada pemahaman tentang bagaimana cara seorang ibu dalam memberikan asi, yang bisa disimpulkan bahwa bayi wajib disusui oleh ibunya karena selain akan memelihara ikatan batin antara ibu dan anak, ASI juga baik untuk kesehatan bayi 0 - 6 bulan sebelum disambung dengan MPASI yang dimulai pada usia 6 bulan. Jadi, usia 6 bulan - 2 tahun (sebelum disapih), anak masih tetap diberikan ASI.

Tidak hanya pada ibu yang melahirkan anak dari rahimnya sendiri saja, tetapi buku ini juga menjelaskan bagaimana jika ada seorang ibu yang mengadopsi anak? Tentu saja bisa dilakukan teknik induksi laktasi. Pada bab ini, memang lebih tepatnya wajib dibaca oleh kaum perempuan sih, calon ibu dan seorang ibu agar tahu bagaimana cara mengasuh dan mengasihi putra-putri kita dari bayi.

Ilmu ilmiah pada buku ini sangat menambah wawasan saya seputar  mendidik anak; mulai dari segi kesehatan, agama, dan pada intinya untuk kebaikan si kecil.

Yuk, belajar sama-sama, siap berproses, dan bertumbuh untuk menjadi orang-orang yang bertanggung jawab atas tugas kita, khususnya mendidik anak-anak. Menjadi orang yang menginspirasi, bermanfaat untuk orang banyak.

Buku ini cocok banget dibaca semua kalangan, khususnya orang tua, guru, tenaga pendidik, dan semua relawan yang memikirkan kebaikan tumbuh kembang sang anak. Hanya saja, ada kekurangan pada bukunya, yaitu pada tatanan kepenulisan yang masih ada typo, pengulangan kata, dan lainnya.

Untuk para orang tua, yuk, bisa jadi yang terbaik untuk si kecil.

Lampung, 02 Januari 2022
Peresensi Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Buku "Warisan untuk Anakku""

Posting Komentar