-->

Resensi Film Pintu Surga Terakhir


Pintu Surga Terakhir adalah sebuah film Indonesia yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Cut Meyriska, Roger Danuarta, dan Indro Warkop. Film berdurasi 81 menit ini dirilis pada 11 November 2021.

Film yang diproduseri oleh Frederica ini menceritakan tentang drama romantika sebuah keluarga, di mana Ilham yang diperankan oleh Indro Warkop memiliki anak semata wayang bernama Irma (Cut Meyriska) sudah memasuki usia kepala tiga tetapi tak kunjung menikah.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa memasuki usia kepala tiga selalu menjadi sasaran tembak lingkungan sekitar lantaran masih lajang. Belum lagi sahabat rajin mengungkit kelakuan Irma yang menolak saat didekati laki-laki. Bawahan pun selalu memiliki waktu untuk menggunjing Irma. Hal inilah yang membuat sang ayah sangat khawatir dan selalu berdoa agar anaknya segera menemukan jodoh.

Alur cerita yang ditulis oleh Dani Rahman Fauzi ini sangat klise, layaknya kisah romansa percintaan lainnya. Namun penulis memiliki cara tersendiri agar penonton tidak merasa bernostalgia dengan cerita-cerita yang pernah ditonton sebelumnya, dibuat plot twist yang saya sendiri pun sempat terkecoh.

Pada suatu hari, Asti (yang diperankan oleh Tengku Nissa) dan Irma menggelar pemotretan koleksi busana terbaru dengan fotografer anyar bernama Yusuf (yang diperankan oleh Roger Danuarta). Tidak disangka Irma akan bertemu kembali dengan seseorang yang pernah ada di masa lalunya. Ternyata Yusuf adalah kakak kelas Irma semasa SMA. Dulu mereka saling suka, tetapi Irma menolak ajakan pacaran.

Sementara itu, Asti berinisiatif untuk mendekatkan Irma dan Yusuf agar mereka menikah. Salah satunya, dengan membohongi Yusuf bahwa ada meeting on the weekend di rumah Irma. Dari sinilah, Ilham mengenal sosok Yusuf dan merasa laki-laki ini sangat cocok dijadikan menantu. Namun, Irma masih ragu. Jika dia dinikahi oleh Yusuf, maka siapa yang akan merawat ayahnya?

Ilham pengidap Diabetes yang hanya hidup dengan putri semata wayangnya (Irma) karena sang istri sudah meninggal dunia beberapa tahun silam. Melihat Ilham hidup bergantung dengan obat dan insulin, membuat Irma berkomitmen merawat ayah sepenuh hati. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa Irma belum siap menikah.

"Setiap perempuan mempunyai alasan sendiri mengapa menolak banyak pria untuk menikahinya. Alasan yang paling utama adalah belum siap berpisah dengan ayahnya dan takut tidak bisa merawat ayahnya lagi karena tidak mendapat izin dari suami untuk bertemu sang ayah (jika rumah berjauhan). Namun, ketika dia sudah yakin dengan seseorang, tidak butuh waktu lama sampai berbulan-bulan untuk bersedia menikah." [IDM]

Irma mendirikan butik busana muslim dan batik, bersama sahabatnya Asti (Tengku Nissa). Saat bekerja, Irma selalu mengawasi ayahnya melalui Kang Asep (Ence Bagus).

Menariknya, film Pintu Surga Terakhir inj beberapa kali menyentil perilaku masyarakat “religius” yang salah kaprah memaknai kajian Islam. Bagaimana tidak? Pengajian dijadikan ajang berburu jodoh. Hakikat mencari ilmu, tetapi dinomorsekiankan. Alurnya tampak santai, tetapi sangat nyelekit. Pesan moralnya bisa diterima dengan baik oleh penonton.

Kekuatan lain dalam film ini adalah bagaimana membangun interaksi dan investigasi perjodohan tanpa harus cerewet membeberkan dalil atau kriteria jodoh ideal menurut agama tertentu dengan dihadirkan adegan Ilham saat menyeleksi Yusuf dari aspek ibadah salat.

Namun, pada adegan lain; Ilham justru belajar dari Yusuf untuk selalu bersyukur melalui hobi fotografi yang kemudian dijadikan profesi. Syukur dan waktu yang tidak dapat diulang, tetapi bisa dikenang itulah yang membuat karakter Ilham berkembang di tengah jalan.

Kekuatan dari penokohan film ini tidak kalah penting adalah bagaimana chemistry Roger dan Cut. Keduanya memperlihatkan gradasi yang bergerak maju dari saling cinta, tetapi tidak berani mengungkapkan, merasa canggung, berjarak, mendekat, lalu meragu. Jalinan cinta Irma dan Yusuf menjadi salah satu kisah manis dari drama romantika percintaan lainnya.

Fokus film ini sejatinya tentang bagaimana interaksi ayah dan anak. Bahwa pada akhirnya, sang anak mencari cinta sejatinya juga. Dari sinilah kita bisa melihat, bukan hanya kasih sayang ibu sepanjang masa, melainkan ada cinta ayah yang tidak kalah hebat.

Saya setuju, apabila ada yang berpendapat bahwa sosok Indro Warkop membawakan tokoh Ilham ini dengan jenaka dan humoris, tetapi dia tahu persis kapan meremas hati penonton. Pintu Surga Terakhir barangkali bukan kisah yang utuh. Terlalu fokus pada Ilham dan Irma, membuat latar keluarga Yusuf agak samar.

Bagaimana tidak? Selama alur cerita berjalan, sosok orang tua Ilham tidak pernah dihadirkan, kecuali saat di pelaminan. Itu pun tanpa kata. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures memang nyaris gagal. Semuanya berhasil memukai hati penonton. Film Surga Pintu terakhir pun menjadi terasa berkat Indra Suryadi selaku Sinematografer dan Wildan M. Cahyo A. selaku penyuntingnya.

Kelemahan film ini hanya ada pada alur cerita yang fokus pada satu masalah saja, yaitu kisah percintaan Irma. Tidak menceritakan konflik lain, misal bagaimana emosi Irma cemburu ketika Yusuf dipertemukan kembali dengan sahabat lamanya (diperankan oleh Parisa Shams); di mana merupakan dokter yang merawat ayah Irma. Namun, sebenarnya sang dokter sudah menikah. Bisa juga konflik kisah asmara Asti (sahabat Irma) yang sibuk menyinggung soal jodoh Irma atau konflik-konflik lainnya untuk menambah bumbu-bumbu pada plot cerita film ini.

Overall, film ini saya rekomendasikan untuk ditonton. Khususnya para singgelillah, orang tua, dan orang-orang di lingkungan sekitar yang kerap kali sibuk menanyakan kapan nikah. Oh iya, film Pintu Surga Terakhir bisa ditonton di aplikasi Disney+ Hotstar. Silakan unduh aplikasinya di playstore. Selamat menonton. Jangan lupa siapkan camilan, minuman, dan yang paling penting adalah tisu. Karena pada adegan tertentu, hujan pasti akan turun.

Pemeran
  1. Cut Meyriska sebagai Irma
  2. Roger Danuarta sebagai Yusuf
  3. Indro Warkop sebagai Ilham (Ayah Irma)
  4. Tengku Nissa sebagai Asti
  5. Ence Bagus sebagai Kang Asep
  6. Alfie Alfandy sebagai Pak Ustad
  7. Parisa Shams sebagai Dokter yang merawat Ilham/Sahabat Yusuf
  8. Avan Sanjaya sebagai Satpam
  9. Vicky Lidya sebagai Model hijab
  10. Ginawan sebagai Pak RT
  11. Dan peran pendukung lainnya

Lampung, 18 Juni 2022
Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Resensi Film Pintu Surga Terakhir"

Posting Komentar