-->

Ketika Seseorang Berada pada Titik Terlemah

Foto: Irma Dewi Meilinda

Mungkin ada yang bosan membaca celotehan-celotehan saya di berbagai jejaring sosial, termasuk di web ini. Kali ini mungkin tak sedikit yang akan mencaci maki saya setelah membacanya, tanpa peduli apa yang saya rasakan.

Sudah sering menyembunyikan luka dibalik tawa, sebab tak ingin terlihat sedih. Sudah sering tertawa dibalik tangis, sebab tak ingin ada yang tahu tentang masalah yang tengah dihadapi. Hingga akhirnya, air mata pernah tumpah tanpa sengaja dihadapan orang lain.

Dulu pernah punya pikiran untuk mengakhiri hidup waktu SMA ketika hati benar-benar rapuh. Entah apa yang ada dalam pikiran saya waktu itu, tapi pikiran benar-benar kacau. Banyak masalah yang terjadi berulang-ulang kali. Yah, itu awal titik terlemah yang saya alami. Hingga saat ini, masalah datang silih berganti. Air mata tumpah entah sudah berapa banyak. Allah memberikan begitu banyak ujian kesabaran sampai menguras emosi, tenaga, dan air mata.

Setiap insan pasti memiliki titik terlemahnya masing-masing, entah kapan itu akan tiba. Seseorang pasti merasa bahwa dia hidup tapi mati. Banyak yang nyaris kehilangan nyawa bahkan sudah mengakhiri hidupnya ketika tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Rasa sakit batin yang dialami hingga pikiran pun kalut, tak tentu arah tujuan—membuatnya merasa benar-benar rapuh. Seperti yang pernah saya alami, hingga saya pun pernah diberi obat penenang oleh dokter bersamaan dengan mengobati sakit yang lainnya.

Psikis saya benar-benar terganggu ketika masalah datang silih berganti. Seperti datang hujan badai yang menciptakan banjir. Seperti gempa yang membawa tsunami. Entahlah! Allah benar-benar memberikan banyak pelajaran dalam hidup saya tentang sebuah kesabaran dan keikhlasan melalui masalah hidup.

Betapa cintanya Allah kepada saya hingga menjadi manusia pilihan yang diberikan ujian seperti ini. Tuhan tahu bahwa saya kuat menghadapinya dan mampu melalui badai yang terus menerjang. Dia ingin mengangkat derajat saya sampai akhirnya berpulang.

Tuhan memberikan berbagai ujian kehidupan agar saya terus mendekat pada-Nya. Dia memberikan semuanya, tapi saya seringkali tak tahu tujuan diberikan sebuah permasalahan tersebut. Akan ada bahagia usai terluka. Akan ada pengganti usai kehilangan. Akan memperoleh hasil ketika ada usaha.

Tuhan yang Maha Baik;
memberiku sebuah pilihan yang sering membuat dilema.

Tuhan yang Maha Bijaksana;
memberiku ketenangan setiap kali meluapkan masalah yang ada.

Tuhan yang Maha Adil;
memberikan keputusan yang memang terbaik untukku.

Dia (Tuhan) yang Maha Sempurna. Kasihnya tak ada yang bisa menandingi. Cintanya tak pernah palsu. Terima kasih telah memberikanku banyak pelajaran dalam hidup. Walau seringkali berada dalam titik terlemah yang membuat hati dan pikiran beradu, hingga benar-benar rapuh.

Lampung, 21 Desember 2019

0 Response to "Ketika Seseorang Berada pada Titik Terlemah"

Posting Komentar