PESAN TUHAN UNTUK HAMBA-NYA
Kamis, 19 Desember 2019
Add Comment
Foto : Rully Rizki Kurniawan/Pantai Batu Rame, Ketang, Lampung Selatan |
Isyarat Cinta Dari-Nya
Oleh IRMA DEWI MEILINDA
Anila menyampaikan isyarat sekitar siang hari kemarin. Hati gelisah tapi berusaha bersikap tenang. Lalu, seperpupuanku sempat bertanya tentang aniiila tersebut, aku seakan tak mendengar dan terus menebar senyum sambil menyambut tamu undangan.
Suara bising itu tak berdurasi berjam-jam, tapi isyarat dari-Nya melalui anila cukup meyakinkan akan terjadi sesuatu. Aku memutuskan kembali ke rumah untuk berdiskusi pada-Nya. Terus menengadahkan kedua telapak tangan dan bertasbih, "Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir." Dzikir yang sempat kubuat status melalui aplikasi chat yang disebut whatsapp. Gelombang dalam hati, sejenak tenang. Tapi pikiran masih saja tak menentu.
Jam dua kurang, aku kembali ke tempat yang masih ada hajat sambil terus meminta pertolongan dari Allah karena firasat buruk terus meracuni hati dan pikiran.
Suara adzan ashar pun berkumandang, tak lama—aku kembali ke rumah. Terus meminta perlindungan kepada Allah. Hingga akhirnya, mata terpejam sampai magrib tiba; melepas lelah sesaat dan berharap takkan terjadi apa pun.
Usai magrib, karena tubuh memang sejak kemarin minta rehat. Mata pun terpejam kembali sampai pukul 20.00 WIB. Ponsel terus berdering, banyak pesan masuk (dari konsumen dan lainnya). Aku yang jarang bahkan tidak pernah melihat story whatsapp orang lain, entah mengapa—jemari tergerak ingin membuka salah satu story teman dan jemari langsung menyentuh dan membuka story whatsapp milik salah satu relawan PMI Lamsel. Aku dikejutkan dengan berita siswa yang hanyut dalam osean—yang memang sudah banyak memakan korban.
Dan setelahnya, aku bersama ayah datang kembali ke tempat saudara yang hajatan. Mereka semua berangkat ke tempat di mana siswa tersebut hilang terbawa arus laut.
Tak pernah menduga, bisikan anila pada siang itu adalah pertanda yang sama dengan musibah tahun lalu (2018). Aku hanya percaya dengan takdir Allah. Seringkali mengabaikan firasat buruk walau firasat itu semuanya terjadi.
Hingga pada saat ini, belum ada secercah harapan atas hilangnya lelaki remaja yang memang adalah saudaraku sendiri. Semua orang yang memiliki jiwa sosial (peduli walau tak sedarah), terus berupaya mencari dan mengirim doa. Ada pula yang membuat darah mendidih dengan tersebarnya info hoaks.
Berusaha!
Berdoa!
Pasrah!
Semua dilakukan untuknya.
Lekas hadir kembali di tengah keluarga, Dik.
Semua mencintaimu.
Palembapang, Kalianda, Lamsel (19/12/2019)
0 Response to "PESAN TUHAN UNTUK HAMBA-NYA"
Posting Komentar