-->

Resensi Film Rumput Tetangga (2019)



Pada tanggal 18 April 2019, film Rumput Tetangga resmi dirilis. Film yang di sutradara oleh Guntur Soeharjanto dengan produser yaitu Melia Indriati ini, sukses menyuguhkan film yang memberikan pesan baik kepada penonton. Bagaimana tidak, film yang diperankan oleh Titi Kamal, Gading Marten, Donita, Tora Sudiro, Asri Welas, Kirana Larasati, dan Raffi Ahmad sendiri turut andil dalam menyukseskan film drama keluarga yang bergenre romance. Raffi yang memang notabene-nya adalah pemilik dari RA Picture sebagai distributor, cukup baik dalam memerankan karakter Ben (suami Kirana).

Kirana menikah dengan Ben (Raffi Ahmad) yang merupakan kekasihnya sejak SMA (Sekolah Menengah Atas). Dari pernimahan tersebut, mereka dikarunai 2 (dua) anak yang bernama Rega dan Windy. Meskipun belum dapat digolongkan sebagai keluarga kaya, kondisi finansial keluarga kecil tersebut bisa dikatakan cukup. Namun Kirana yang dulunya nampak mempunyai kehidupan baik-baik saja dan juga bisa dikatakan bahagia, kini berubah drastis.

Kirana menginginkan kehidupan yang lebih baik dari apa yang mereka miliki selama ini. Kirana ingin mempunyai karier yang sukses sebagai seorang konsultan seperti halnya sahabatnya yang bernama Donita (Diana). Di dalam lubuk hatinya, Kirana ingin sesekali menikmati hari di mana dia tidak direpotkan lagi dengan tugas mengurus suami ataupun anak-anaknya, sebab merasa dirinya kurang baik dalam sektor pekerjaan.

Kirana yang dari dulu tidak pernah tertarik dengan acara reunian, tiba-tiba saja hadir dan memenuhi undangan tersebut. Dalam acara reunian itu, Kirana bertemu dengan sosok peramal. Sebuah keinginan yang tanpa sadar dilontarkan kepada peramal yang bernama Sri Menyan (Asri Welas) yang menawarinya kesempatan untuk mengubah hidupnya. Berhubung Kirana menganggap ini hanya ramalan biasa, maka dia pun tidak pernah mengantisipasi keinginan dirinya tersebut akan benar-benar terwujud di keesokan harinya.

Kirana merasakan nikmatnya menjalani hidup menjadi sosok penting yang bebas akan tugas-tugas rumah tangga dan juga bergelimang harta seperti halnya Diana. Namun usai dari itu, dia mendapati kenyataan kehidupan barunya bersifat kekal alih-alih sementara, perspektif Kirana terhadap makna kesuksesan dan juga kebahagiaan pun berangsur berubah. Kirana kini rindu dengan Ben dan kedua anaknya. Kehidupan baru yang seakan menjadi mimpi buruk baginya.

"Banyak orang yang merasa hidup orang lain itu lebih enak dari kehidupannya pribadi. Merasa ribet dengan apa yang dilalui. Padahal, semua orang punya peran masing-masing dalam setiap episode-episode kehidupan yang mereka jalani setiap harinya. Setiap orang punya titik kekuatan dan kelemahan masing-masing untuk menghadapi problematika hidup. Tak perlu ingin menjadi apa dan siapa. Cukup jadi diri sendiri, itu sudah lebih baik. Kita sudah punya peran masing-masing, tak perlu bermimpi menempati peran orang lain. Teruslah melangkah dengan skenario yang telah Allah takdirkan untuk kita." [Irma Dewi Meilinda]

Overall, plot dalam film ini bagus. Akan tetapi, ada bagian yang mengikuti cerita film india yang pernah saya tonton berjudul "Taree Zameen Par" pada peran Rega. Dari sisi mistis yang melibatkan peramal, bagian ini memang menyimpang dan tidak masuk akal. Namun, banyak sisi baik yang bisa kita pelajari dari setiap kisahnya. Seperti, tidak boleh iri dengan apa yang orang lain punya, apalagi gengsi mengakui keadaan nasib sesungguhnya. Jangan pernah memaksakan diri menjadi orang lain, karena setiap orang itu memiliki peran masing-masing. Tuhan telah menuliskan takdir seseorang untuk menjadi apa dan bagaimana. Walaupun pada akhirnya, ada yang tidak menerima bahkan menentang takdir dari-Nya.

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)

Untuk karakter pemain masing-masing, cukup baik. Chemistry-nya sangat sempurna menurut saya. Tidak canggung dan terlihat profesional. Latar tiap adegan yang diambil juga menyesuaikan suasana pada alur ceritanya. So, film ini rekomen banget sebagai film keluarga. Ambil yang baik, lupakan yang buruk. [IDM]

0 Response to "Resensi Film Rumput Tetangga (2019)"

Posting Komentar