-->

UANG TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH!

Instagram.com/kbmapp

Sabtu (05/09/2020) tepatnya pukul 16.00 s.d 17.00 WIB, KBM (Komunitas Bisa Menulis) kembali menggelar program "Belajar dari Bintang" melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung di grup facebook Komunitas Bisa Menulis. Setelah menghadirkan berbagai narasumber yang ilmunya begitu luar biasa, dua minggu lalu KBM Star menghadirkan Ika Natassa sebagai narasumber dan Asma Nadia seperti biasa yang memandu acara KBM Star. Sebelum masuk ke pembahasan yang sudah saya ringkas pada pertemuan kala itu, mari kita mengulik secara singkat profil Ika Natassa.

Ika Natassa merupakan salah satu penulis Indonesia paling happening saat ini. Karier menulisnya dimulai tahun 2006 saat menulis novel pertamanya, "A Yuppy Wedding" yang dirilis pada tahun 2007. Baginya, menulis adalah bagian dari hobi yang harus dikembangkan. Novel-novelnya tidak hanya diterbitkan, tetapi telah diangkat ke layar lebar. Selain penulis, saat ini Ika Natassa juga berprofesi sebagai seorang banker (pemimpin proyek-transaksi wholesale banking).

Wow, luar biasa, ya! Orang yang bisa dikatakan sibuk banget dengan kariernya, justru bisa menyempatkan diri untuk menulis. Saya jadi ingat apa yang sering dikatakan Asma Nadia, tidak ada alasan sibuk untuk menulis. Oh iya, sahabat Meymey, menurut informasi yang valid, pada tahun 2004, Ika Natassa menjadi salah satu finalis Fun Fearless Female Majalah Cosmopolitan Indonesia, loh! Bukan hanya itu, pada tahun 2010, ia juga memperoleh penghargaan Women Icon dari The Marketeers.

Baiklah, sekarang kita mulai bahas materi yang sudah dirangkum dari hasil diskusinya, ya!

Hidup itu adalah proses pembelajaran dan kita sebagai perempuan harus tahu diri, mau jadi apa. Pun harus punya mimpi. Karena kelak kita akan sadar kalau uang tidak akan menyelesaikan semua masalah. Nah, apa hubungannya hidup, mimpi, dan uang, lalu masalah? Menurut analisa saya, kita hidup ini harus memiliki tujuan yang jelas dan ketika hendak melangkah dan terjadi banyaknya masalah dalam hidup, jangan pernah berpikir bahwa dengan banyaknya uang, kita bisa menyelesaikan semua masalah. Itu mindset yang salah! Perlu ubah mindset yang seperti itu.

Seorang Ika Natassa biasanya menulis sambil meriset bahan tulisannya. Jika Asma Nadia dan penulis lainnya membuat outline terlebih dulu sebelum menulis, maka berbeda dengan Ika Natassa; ia tidak pernah membuat outline, jadi idenya mengalir begitu saja. Nah, untuk judul, Ika biasanya menyelesaikan tulisan dulu, lalu baru memikirkan judul karena ia mengaku hal paling sulit dalam menulis adalah membuat judul dan sinopsis. Kalau sahabat Meymey gimana? Saya juga begitu, sih; tulis sampai selesai, baru buat judul dan sinopsis. Bisa mikir semingguan bahkan lebih juga untuk judul dan sinopsis, haha! Well, judul itu harus mewakili isi cerita, jangan terlalu pendek, dan harus unik. Sedangkan untuk sinopsis, bagaimana sih cara penulis memperkenalkan sinopsis dari bukunya?

"Harus pisahkan fungsi penulis dan marketer. Jangan memikirkan jumlah pembaca. Jangan pula campur-adukan saat menulis dan menjual karya." {Ika Natassa]

Dari kesuksesan yang sudah dicapai Ika, apakah pernah ditolak oleh penerbit? Ika Natassa mengaku pernah. Baginya, hidup itu harus ditolak dulu, baru diterima. Sama dengan kisah cinta ya, sahabat Meymey? Hihi! Jadi kalau mau jadi penulis, ya ... harus menulis.

'Jangan jadi orang yang membunuh mimpimu sendiri! Kita (penulis) adalah sebagai ayah dan ibu bagi buku yang ditulis. Kalau bukunya dikurung saja, lalu anakmu itu mau jadi apa?' kata Ika Natassa saat berdiskusi tentang pengalamannya menulis.

"Kritikan yang paling pedas adalah ke penulis, bukan karyanya." [Ika Natassa]

Kemudian setelah selesai menulis, maka orang lain akan menilai tulisan kita; ada yang pro dan kontra. Untuk Ika Natassa sendiri, jika ditanya menulis untuk siapa; orang lain atau diri sendiri? Ia dengan tegas menjawab untuk diri sendiri, karena seorang penulis harus berani memperjuangkan bukunya sendiri Jadi pada intinya, menulis itu sebuah seni dan seni tersebut tidak ada aturan.

Kendala penulis ketika tulisan tidak jua selesai salah satunya adalah mengalami writer's block. Lalu apa tips menghadapi writer's block agar tidak selingkuh dengan naskah lain?
  1. Banyakin riset.
  2. Bangun karakter cerita dengan baik karena biasanya penulis bingung mau melanjutkan tulisannya itu karena belum masuk ke dalam karakter yang ditulis.
  3. Baca lagi dari awal. Setelah itu, lanjutkan lagi tulisannya.
  4. Refreshing dulu ketika ingin menulis, baru ditulis. Jangan memaksakan diri untuk menulis ketika sedang tidak mood menulis.
Tidak ingin melewatkan kesempatan, Isa Alamsyah selaku founder Komunitas Bisa Menulis ikut mengajukan pertanyaan. Cara membedakan karakter tokoh itu bagaimana?

Cerita itu lahir dari manusia. Setiap orang yang kita kenal pasti akan memiliki cerita sendiri. Seorang penulis harus menghadapi luka-lukanya sendiri untuk menghidupkan cerita yang ditulis. Pada saat membaca, aku merasa buku adalah temanku.

Keren banget, jawaban dari Ika Natassa. Benar sih, setiap pertemuan pun memiliki cerita sendiri. Saya pun harus membuka luka lama untuk bisa menghidupkan cerita yang sedang ditulis pada novel pertama yang berjudul Love Story. Setelah buku terbit, sebagai penulis kita mempunyai kewajiban moral untuk menjual karya kita sendiri. Kalau sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan bukunya, jangan lupa berbagi, karena rezeki akan berkah ketika kita berbagi.

Narasumber : Ika Natassa
Author : Irma Dewi Meilinda (Princess Meymey)

0 Response to "UANG TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH!"

Posting Komentar