-->

Dongeng: Dunia Anak yang Menakjubkan


Dunia dongeng adalah dunia anak yang menakjubkan. Siapapun bisa mendongeng, yang tujuannya untuk membangun karakter, media pembelajaran, dan menagani sikon (situasi dan kondisi) anak. Namun, banyak sekali alasan orang tua dan guru untuk memberikan waktu kepada mereka agar rutin mendongeng. Alasan-alasannya beragam, ada yang mengatakan bahwa belum bisa bercerita, belum percaya diri, dan referensi ceritanya hanya sedikit, serta alasan lainnya adalah sibuk, malas, capek, dan lainnya.

Dongeng itu apa, sih?

Dongeng adalah hasil rekayasa imajinatif dengan alur cerita yang sederhana dan mengandung pesan mulia, tetapi benar-benar terjadi. Mendongeng bukan hanya melalui cerita saja, tapi bisa dalam bentuk gambar, boneka, papan flanel, atau animasi. Lalu, bagaimana memulainya?

Awali dengan niat untuk memulai, karena niat akan membasmi rasa tidak percaya diri. Membuat cerita bukan sekadar ide, tapi bagaimana cara kita menyampaikan ide cerita tersebut agar anak-anak senang. Namun perlu diingat, pendongeng itu bagaimana cara kita mendongeng tanpa menggurui. Jadi, anak-anak merasa senang dengan apa yang kita sampaikan lewat cerita.

Anak-anak tidak bisa menerima kata-kata baik hanya dengan sekali. Maka sampaikan pembelajaran yang baik dari mendongeng. Anak-anak bukan pendengar yang baik, tapi mereka peniru terbaik.

Masing-masing orang akan mencari bagaimana dia mau bermanfaat untuk orang lain. Menolong orang itu harus ditanamkan dalam hati dan pada intinya memang kebutuhan kita untuk menolong orang lain untuk bekal di akhirat.

Jangan pernah takut salah, karena anak-anak bukan butuh kesempurnaan, mereka hanya butuh ketulusan kita dalam bercerita. Buatkan saja durasi ceritanya maksimal 10 - 15 menit. Jangan memikirkan untuk bercerita yang panjang. Namun jika harus panjang, ada waktunya. Memperpanjang cerita, tergantung kebutuhan kita di atas panggung.

Saat tampil bercerita, sebaiknya jangan terlalu terburu-buru karena ketika terjadi kesalahan, maka kita bisa sambil mikir kalau berceritanya santai. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika lupa dialog? Coba ganti saja ceritanya, yang penting akhir ceritanya kita tahu. Ingat, nada berceritanya jangan tegang. Sesuaikan juga ceritanya dengan tema atau keadaan yang sudah dirangkai dalam agenda kita pada saat itu. Perlu diketahui dan diingat, bahwa menutup cerita itu bukanlah menghubungkan cerita dengan kesalahan yang pernah dilakukan anak.

Yang perlu kita perhatikan dalam mendongeng, yaitu;
  1. berhati-hati dalam memilih waktu dan tempat untuk bercerita;
  2. berhati-hati dalam membuat permainan untuk anak-anak;
  3. jangan salah ekspresi;
  4. jangan terlalu banyak tokoh, khawatir takut tidak bisa membedakan suara tokohnya; dan
  5. kalau ingin memakai boneka, harus banyak latihan agar suara tidak tertukar.

Segala sesuatu yang ahli bukan karena kita keren atau cerdas, tetapi karena kita ulet. Ingat kembali, jangan takut salah! Ayo, terus bergerak, sehingga kita lupa akan kesalahan yang dilakukan!

"Ibarat makan, jangan hanya mengenyangkan tapi harus menyehatkan. Demikian pula dengan dongeng, jangan hanya membuat gembira, tetapi harus memiliki pesan yang mencerdaskan." (Bunda Indri)

Pemateri :
Bunda Indri (Ketua II Kampung Dongeng Indonesia, Pembina Kampung Dongeng Medan (2018 - sekarang), Penulis Buku Anak-Anak Lahar Sinabung)

Sumber :
Webinar Sabtu, 10 Oktober 2020 dengan tema "Mendongeng untuk Kemanusiaan" yang diadakan oleh Relawan Indonesia dan Cendekia Kreatif Indonesia yang bekerja sama dengan Kampung Dongeng Indonesia.

0 Response to "Dongeng: Dunia Anak yang Menakjubkan"

Posting Komentar