-->

Menulis Cerita, Mengemas Semesta


Webinar tanggal 26 - 27 September 2020 dengan tema Chit-Chat Literasi untuk Negeri: Pelatihan Menulis Cerita Pendek yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) dan FLP Karanganyar melalui aplikasi zoom bulan lalu menghadirkan pemateri yang luar biasa, salah satunya adalah Ary Yulistiana, seorang Fasilitator Literasi BBPJT. Pada kesempatan tersebut, beliau membahas materi yang berjudul "Menulis Cerita, Mengemas Semesta." Apa sih maksudnya? Mari kita simak pemaparannya di bawah ini!

Ada tiga sesi petualangan dalam menulis, yaitu: motivasi menulis, menulis bermuatan lokal, dan riset.

Motivasi Menulis


Untuk apa menulis fiksi?
  1. Menulis fiksi merupakan puncak dari ilmu menulis.
  2. Sebagai ajang kreativitas, sarana katarsis, dan rekreasi.
  3. Sebagai sarana pendidikan karakter.
  4. Sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial secara elegan.
  5. Sebagai sarana untuk menjadi agent of change dan sarana berdakwah.
  6. Sebagai penanda sejarah.
Setiap penulis memiliki tekad untuk menulis dan tidak ada penulis yang tak suka membaca, karena penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa penulis sering mengalami kendala ketika sedang menyelesaikan tulisannya. Apa saja kenadalanya? Kendalanya adalah mereka merasa tidak bisa, merasa tidak percaya diri, kurang termotivasi, dan kurang informasi serta kurang disiplin.
"Kuasailah kemampuan berbahasa dengan baik. Sebab sehebat apa pun ide seseorang, tidak akan bisa tersampaikan dengan baik apabila tidak menguasai bahasa." (Ary Yulistiana)

Seorang penulis ternama (Pramudya Ananta Toer) pernah berkata,
"Karena kau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin, sampai jauh di kemudian hari."

 

Menulis Cerpen Bermuatan Lokal

Cerita bermuatan lokal adalah cerita atau kisahan yang mengangkat nilai-nilai lokalitas ataupun kearifan lokal yang dijadikan ide utama. Ini menjadi kesempatan untuk kita dalam pengenalan sejarah, budaya, adat, dan apa pun yang bisa dikenalkan dari daerah tempat tinggal agar bisa dikenal di daerah lain. Mengapa harus kita yang menulisnya? Alasannya ada dua, yaitu:
  1. penduduk lokal memiliki kesempatan yang besar untuk menuliskan cerita bermuatan lokal, sebab memiliki pemahaman dan rasa yang lebih kuat dibandingkan orang di luar daerah; serta
  2. sebelum orang lain datang dan mengambil kisah di daerah, cobalah kita yang menuliskannya.
Mulailah menulis secara terstruktur dengan,
  1. menentukan tujuan menulis;
  2. menemukan ide;
  3. menuliskan outline atau kerangka;
  4. mengembangkan topik, mengumpulkan referensi, dan banyak riset untuk bahan tulisan.
Jadi, tunggu apalagi? Mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri dalam membuat tulisan. Namun, jadilah produktif untuk bisa mengasah kemampuan menulis. Seperti pendapat Ary Yulistiana pada webinar ini, bahwa
"Menulis adalah pekerjaan profesional, bila tidak sungguh-sungguh, maka tidak akan selesai."
Seiring berjalannya waktu, tidak bisa dipungkiri bahwa menulis adalah suatu kebiasaan yang akan membawa perubahan untuk diri sendiri dan orang lain. Itu sebabnya saya (Irma Dewi Meilinda) sejak dulu sangat antuasias untuk menjadi penulis sampai pada akhirnya ditunjuk menjadi Ketua Komunitas Penulis Kreatif Lampung pada tahun 2015. Bersyukur bisa mengikuti berbagai rangkaian acara di webniar yang diadakan oleh beberapa instansi untuk penulis-penulis dan yang ingin menulis pada masa sulit seperti sekarang. Karena untuk mengadakan kegiatan pertemuan tatap muka masih dibatasi.

Lihat lainnya di sini

Untuk mendengarkan webinarnya langsung, bisa tonton tayangannya di bawah ini.

0 Response to "Menulis Cerita, Mengemas Semesta"

Posting Komentar