-->

Jadilah Perekat Bukan Peretak Bangsa


Menurut Maman Suherman, Indonesia ini urutan kedua paling literate di dunia, tetapi kalau mau cerdas, jangan cuma baca. Karena literasi fungsional itu membaca dan mengerti, lalu menjalankan dan mempraktikkan. Literasi itu bagaimana mencerahkan. Kenapa demikian? Berdasarkan fakta, bukan katanya, bahwa kebanyakan media itu membela yang bayar, bukan yang benar. Itu sebabnya, sebagai pembaca, kita harus saring sebelum sharing. Bagaimana kita menjadi perekat bukan peretak.

Penulis yang baik adalah suka membaca, karena dia akan membaca berulang-ulang ketika ada informasi yang masuk. Tujuan manusia itu kan ada empat, yaitu menjadi rahmat untuk semesta dari kegelapan menuju cahaya; meriset data berdasarkan fakta bukan katanya; dan melihat secara keseluruhan. Karena jika salah menulis, maka akan salah dalam penyampaiannya; serta jangan pernah menganggap orang lain sebagai musuh jika berbeda sudut pandang.

Untuk anak muda! Ayo, jadilah perekat bangsa yang betul-betul dan menjadi manusia yang membuat arti bagi bangsa kita ini! Perlu diingat lagi bahwa literasi itu bukan hanya tentang baca-tulis, tetapi juga mengerti. Itu sebabnya kita harus saring sebelum sharing. Ditambah mengamalkan empat kunci hidup di era masa kini, yaitu Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas, dan Kreatif Berpikir. Jangan pula lupakan 5R yaitu Read, Research, Reliable, Reflecting, dan (w)rite.

Sekilas Tentang Maman Suherman

Maman Suherman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Maman lahir di Makassar tanggal 10 November 1965. Penggiat literasi yang memberi perhatian pada kalangan Milenial ini memiliki segudang pengalaman di bidang penulisan dan kreatif baik sebagai jurnalis maupun sebagai orang TV. Beliau tercatat sebagai pembina di berbagai komunitas literasi.

Saat ini Kang Maman banyak diundang untuk berbagi ilmu dan pengalaman sebagai pembicara, pengajar di kampus, narasumber dan moderator di berbagai acara, mulai dari seminar, workshop, pelatihan, ulang tahun perusahaan, penjurian hingga bedah buku.

Penggagas “Panasonic Award” dan presenter acara talkshow “Mata Hati” ini pernah menjabat sebagai Managing Director salah satu rumah produksi terkenal, dan masih aktif sebagai Public Relation salah satu kantor pengacara di Jakarta. Beliau tercatat sebagai penulis lepas di beberapa media. Puncak karirnya sebagai wartawan diraih ketika beliau didapuk sebagai Pemimpin Redaksi di salah satu majalah terbitan Kelompok Kompas Gramedia.

Di dunia pertelevisian, Kang Maman dikenal sebagai NoTulen di acara Indonesia Lawak Klub, salah satu acara yang ikut digagasnya. Beliau juga pernah berperan sebagai mentor di salah satu program Stand Up Comedy. Dari tulisan Kang Maman sudah lahir puluhan naskah program televisi. Pengalamannya sebagai produser dan sutradara telah menghasilkan puluhan program acara yang ditayangkan di berbagai stasiun TV nasional.

Buku beliau diterbitkan oleh Kelompok Penerbit Gramedia, di antaranya: dua novel yaitu Re dan PeRempuan. Beliau juga menjadi penulis dan editor buku “Wimar Witoelar: Menuju Partai Orang Biasa” yang diterbitkan tahun 1997.

Tak hanya di dunia jurnalis dan TV, Kang Maman juga pernah aktif di dunia radio sebagai penyiar dan penulis naskah. Di antaranya Radio Suara Kejayaan, Prambors, Female Radio, Woman Radio, Delta FM dan Safari FM. Dan terakhir, Kang Maman juga pernah berprofesi sebagai Bintang Iklan.

Biografi Maman Suherman

Materi dari Ani Berta

Sumber:
Rangkuman dari webinar yang diadakan oleh Kemen PPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan mengangkat tema "Mengisi Kemerdekaan dengan postingan positif" pada tanggal 14 Agustus 2020

1 Response to "Jadilah Perekat Bukan Peretak Bangsa"