Kisah Manusia dalam Film Indonesia
Rabu, 21 Oktober 2020
Add Comment
Kebebasan berpendapat dalam menulis cerita atau pembuatan film memang selalu ada batasan-batasan yang harus dipatuhi. Ruang gerak untuk mengemukakan pendapat menjadi terbatas. Padahal kebebasan berpendapat itu sudah diatur dalam undang-undang selama bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Tentang sebuah film, kita menyadari banyak film yang harus disensor untuk kepentingan bersama. Namun yang menjadi catatan adalah bagaimana bisa kita mensensor tentang film kebudayaan, misal: tarian Bali yang hanya pakai kemben, apa harus disensor? Jika seperti itu, bagaimana kita bisa mengekspos tentang budaya yang ada di Indonesia ini, sedangkan banyak sekali budaya-budaya yang harus kita ketahui?
Khusus film dokumenter yang mengungkap sejarah pun sangat sensitif karena mengungkapkan fakta. Bagaimana kita bisa mengemas cerita tanpa menimbulkan trauma pasca terjadinya tragedi yang diangkat adalah tanggung jawab kita bersama.
Karya yang baik adalah yang tidak hanya ditonton sekali, tapi bisa ditonton terus menerus. Harus ada tujuan mendasar dalam pembuatan film, yang pasti mengedukasi dalam hal positif.
Terima kasih KOMNAS HAM RI untuk undangan webinar "Kisah Manusia dalam Film Indonesia" pada hari ini (21/10/2020) yang bisa menjadi catatan saya sebagai penulis harus membuat cerita apa dan bagaimana.
Author : Irma Dewi Meilinda
Narasumber : Pemateri webinar
0 Response to "Kisah Manusia dalam Film Indonesia"
Posting Komentar