-->

Menyiapkan Generasi Literasi Melalui Penguatan Kegemaran Membaca Era Milenial


Pada hari Jum'at (16/10/2020), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kembali menggelar webinar dengan tema "Menyiapkan Generasi Literasi Melalui Penguatan Membaca Era Milenial". Di mana webinar tersebut menghadirkan Kepala PNRI (Muhammad Syarif Bando) sebagai keynote speaker, Putri Permata (Former News Anchor Liputan 6 SCTV) sebagai moderator, serta ketiga narasumber yaitu Ledia Hanifa Amaliah (Anggota Komisi X DPRI Fraksi PKS – Dapil Jawab Barat I), Ahmad Hadadi (Kadis Perpusipda Prov. Jawa Barat), dan Salbia Salsabila Mulki (Duta Baca Prov. Jawa Barat 2020).

Pada kesempatan tersebut, Ahmad Hadadi menyampaikan pendapatnya dengan disertakan sumber-sumber yang sudah dirangkum dalam slide Power Point. Beliau memaparkan tentang bagaimana menyiapkan generasi literasi melalui penguatan kegemaran membaca era milenial.

Yang pertama, sebagai makhluk berbudaya, kita harus meningkatkan SDM demi terciptanya masyarakat yang gemar membaca. Pada prinsipnya, perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki slogan SDM JABAR, Juara Lahir Batin. Karena SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Hal inilah mengapa DISPUSIPDA JABAR berpedoman pada slogan tersebut.

Ke dua, dasar generasi literasi yang mencakup literasi digital, literasi budaya dan kewargaan, literasi calistung, literasi finansial, literasi sains dan teknologi, serta literasi numerasi.

Ke tiga, upaya membangun generasi literasi yang melibatkan sekolah, duta baca, dan the crown in right of the state of south Australia.

1. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Merupakan sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. 

2. Duta Baca
Menjadi simbol inspirasi terutama bagi kalangan anak-anak dan remaja, sehingga memberikan efek kebanggaan serta citra baik terhadap perpustakaan. 

3. West Java Leader’s Reading Challange
Merupakan program kerja sama antara DISPUSIPDA JABAR dengan the crown in right of the state of south Australia tentang kerja sama di bidang pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya nalar siswa menjadi lebih baik untuk meningkatkan kegemaran membaca yang mendorong menumbuhnya karakter positif bagi siswa.

Ke empat, mengadakan lomba literasi yang terdiri dari :
  • pengelola dan pustakawan;
  • story telling TK. Pelajar;
  • karya ilmiah di kalangan remaja; serta
  • bedah buku di kalangan remaja.

Ke lima, pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan yang mencakup;
1. Gedung Perpustakaan
Gedung perpustakaan bukan lagi hanya tempat buku dan memberikan pelayanan, akan tetapi gedung perpustakaan harus menjadi tempat rekreasi.

2. Kolecer
Kolecer adalah kotak literasi cerdas di mana kolecer yang disebar di 27 kabupaten/kota target kolecer untuk jangka menengah (5 tahun) adalah di setiap kecamatan di provinsi Jawa Barat terdapat 1 unit kolecer dan terpenuhi sampai tahun 2023. Jumlah kecamatan di provinsi Jawa Barat yaitu 627 kecamatan. Target tahunan kolecer adalah 150 unit kolecer. 

3. Candil
Candil adalah Maca Dina Digital library yang mudah dicari di play store maka dengan candil ini kita bisa mengakses buku secara digital.

4. Makan Jengkol
Makan Jengkol (Mari Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi) dibentuk dan terimplementasinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat dengan PT. Grab Indonesia tentang teknis pengembalian dan peminjaman aset buku milik perpustakaan umum Jawa Barat oleh pemustaka.

5. Micro Library
Micro Library yang juga disebut dengan Motor Baca yaitu berupa motor beroda tiga yang sudah di modifikasi sedemikian rupa dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan buku bacaan yang bermutu.

6. Pembinaan
Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Jawa Barat melakukan pembinaan Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Desa, serta Taman Baca/Pojok Baca.

7. Pembudayaan Kegemaran Membaca
  • Jalur informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia,  sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan, permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa. 
  • Jalur formal sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru semua bidang studi, jalur instansi, jalur instansi fungsional pembina.
  • Jalur non formal. Setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas. Kegiatan tersebut sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. 

8. Generasi Literat di Era Milenial
  • Generasi literat adalah generasi yang mampu memilih dan memilah informasi yang selalu mengedepankan akal sehat demi kemaslahatan bangsa. Generasi literat tidak hanya pandai mengakses informasi, tapi juga mampu mencipta literasi yang meneduhkan situasi di era milenial.
  • Generasi milenial literat adalah generasi yang lahir di era 1981 - 1994, sering disebut juga generasi Y. Yang memiliki sikap selektif terhadap informasi dan mampu memproduksi kemampuan literasi dalam karya-karyanya, serta membawa kemaslahatan bagi umat. 

9. Pelibatan Bunda Literasi
  • Pengukuhan Bunda Literasi kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan se-Jawa Barat pada tahun 2020.
  • Melaksanakan programsiaran keliling (sarling) kepada siswa-siswi SLTA.
  • Menyusun media informasi online berupa laman bunda literasi jawa barat.
  • Melaksanakan rakor bunda literasi secara reguler, minimal 2 kali setahun yang dimulai pada tahun 2020.
  • Melakukan sosialisasi kegiatan literasi di 27 kabupaten/kota, dimulai pada tahun 2018.

10. Pelibatan Duta Baca pada tahun 2020, ada 54 Duta Baca Jawa Barat yang bertujuan untuk
  • memasyarakatkan peran dan fungsi perpustakaan;
  • membentuk ikon perpustakaan;
  • membangun citra, goodwill perpustakaan di Jawa Barat;
  • mendekatkan perpustakaan terhadap masyarakatkan, terutama kalangan remaja dan anak-anak;
  • sebagai brand ambassador Dispusipda provinsi Jawa Barat;
  • program unggulan perpustakaan di era milenial;
  • digitalisasi perpustakaan; serta pelayanan perpustakaan secara online.

Kesimpulannya:
Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan. Dalam hal ini, kita mampu menguatkan kegemaran membaca masyarakat.

Author : Irma Dewi Meilinda
Narasumber : Ahmad Hadadi

0 Response to "Menyiapkan Generasi Literasi Melalui Penguatan Kegemaran Membaca Era Milenial"

Posting Komentar